Senin, 27 Februari 2012

Mancing kutuk dengan teknik casting / popping (part.2) - Mengkontrol umpan

Mengkontrol umpan
Christian - Mengkontrol umpan


Yang dimaksud adalah menarik kembali umpan yang dilempar ke posisi kita  dengan menggulung reel (kerekan), namun gerakannya dikemudikan sedemikian rupa agar menarik perhatian kutuk2 yang ada di sekitar titik dan garis lemparan.

Disinilah sebenarnya letak sensasi, adrenaline, seni dan segala sesuatu yang ada di dalam aktivitas  mancing kutuk dengan teknik casting / popping menggunakan umpan percil, karena 95 % momen menegangkan ketika kutuk menyantap umpan terjadi pada saat umpan diseret, 5 % - nya langsung disambar pada saat umpan jatuh ketika dilempar. 

Setiap pemancing popping dengan jam terbang yang tinggi biasanya memiliki trik2 kreatif tersendiri dan menjadi ciri serta keistimewaan yang khas  dari pemancing tersebut dalam hal mengkontrol umpan. Hal ini sulit diceritakan dengan kata2 maupun tulisan, namun akan lebih mudah, lebih indah dan menarik apabila dilihat secara visual.

Gerakan mengkontrol umpan

Pada dasarnya macam2 gerakan mengkontrol umpan bisa kita bedakan sebagai berikut :

1. Berdasarkan kecepatan :
- Seret cepat (menggulung reel dengan cepat)
- Seret lambat (menggulung reel dengan lambat)
- Kombinasi cepat dan lambat

2. Berdasarkan posisi umpan :
- Seret atas (umpan dikontrol terapung di permukaan air)
- Seret tenggelam (umpan dikontrol tenggelam di dalam air)
- Seret naik turun (seperti gerakan orang berenang gaya dada)

Macam2 gerakan ini dikreasikan dan diterapkan pemancing semata2 untuk mengikuti / menyesuaikan dengan kemauan kutuk (pola makan kutuk), karena pola makan kutuk bisa berbeda dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi yang lain, seperti yang pernah kami tulis dalam artikel kami sebelumnya. Prinsipnya, pemancing harus bisa mengikuti dan melayani apa kemauan kutuk, atau kalau tidak, membuat gerakan yang menggoda / menggangu supaya kutuk marah dan menyerang.

Sekali lagi sulit untuk berbagi tentang bagaimana seharusnya melakukan gerakan mengkontrol umpan ini, karena ini adalah benar2 semacam seni dan kreativitas dari setiap pribadi pemancing, mencoba dan mengalaminya sendiri akan lebih mudah mengerti dan niscaya menemukan kreasi sendiri, tidak tertutup kemungkinan untuk menemukan kreasi baru yang lebih jitu dan efektif.

Oleh :
Sodikin


Sumber :
- Pengalaman pribadi
- Cak Martin

Mancing kutuk dengan teknik casting / poping (part.1) - Melempar umpan

Melempar (shooting) umpan


Setelah kita mengenal gerakan kutuk di dalam air, berikutnya adalah bagaimana kita bisa mendapatkan kutuk tersebut dengan cara mancing, dalam artikel ini adalah mancing dengan teknik casting / popping menggunakan umpan percil. Yang pertama kali dilakukan adalah memasang umpan dan berikutnya melemparkan umpan tersebut ke sasaran, mengkontrol umpan dengan menggulung reel, dan seterusnya. Memasang umpan adalah hal yang mudah, jadi tidak kita bahas di sini.

Melempar umpan  

Melempar umpan ( shooting ) adalah kegiatan yang pasti dilakukan oleh setiap pemancing, apapun tekniknya. Dalam dunia mancing kutuk dengan teknik casting / popping menggunakan umpan percil, aktivitas melempar umpan memiliki porsi hampir 40 % dari seluruh aktivitas mancing, porsinya sama dengan aktivitas mengkontrol / menggulung reel. Satu kali trip ( 2 s/d 3 jam ) seorang pemancing bisa ratusan kali melempar umpan. Oleh karenanya melempar umpan adalah faktor penting dari setiap keberhasilan pemancing dan tentu saja perlu untuk dipelajari.

Perlunya akurasi (ketepatan) lemparan

Sebagian orang memandang bahwa faktor keberuntungan (lucky) adalah sesuatu yang dominan berperan di dalam keberhasilan mancing, sehingga kadang menganggap remeh aktivitas melempar ini dan melakukannya dengan asal2an. Kadangkala memang bisa saja berhasil karena faktor keberuntungan itu tadi, namun yang pasti, mereka yang menganggap remeh akurasi lemparan ini, tidak akan pernah menemukan seni dan daya tarik yang sesungguhnya dari aktivitas mancing  itu sendiri, apalagi mancing kutuk dengan teknik casting / popping, dan ketika gondholan semakin susah, mereka akan mudah patah semangat lalu jenuh dan bosan.

Faktor keberuntungan (lucky) memang ikut berperan di dalam setiap kegiatan mancing, namun perlu diingat, sebenarnya bukan hanya mancing saja yang perlu faktor keberuntungan. Semua usaha manusia di bawah matahari, selalu melibatkan faktor keberuntungan, karena keberuntungan adalah pemberian / campur tangan Tuhan dalam semua usaha manusia. Ketika cara berpikir kita berhenti pada faktor keberuntungan saja, maka segala teori, teknik, spirit, etos kerja, dan lain2 seolah2 stagnan, sia2 untuk dipelajari dan diupayakan. Tiger Wood tidak perlu berlatih siang malam untuk akurasi pukulannya, David Beckham tidak akan berlama2 di lapangan bola untuk melatih akurasi sepak pojoknya dan umpan2 akuratnya, kalau semua keberhasilan itu hanya dipandang sebagai faktor keberuntungan saja. Keberuntungan hendaknya hanya dipakai sebagai rasa syukur kita pribadi kepada Tuhan, dan kerendahan hati kepada orang lain, tetapi lebih baik tidak terlalu diperhitungkan untuk diri sendiri, ketika kita sedang melakukan sesuatu usaha. Dengan kata lain, keberuntungan seyogyanya diresapi dan dinikmati ketika segalanya telah berhasil didapat, bukan pada saat berjuang untuk mendapatkannya. Memandang keberhasilan adalah karena keberuntungan semata, pada saat melakukan suatu usaha, apa saja, sama dengan mengambil sikap apatis dan spekulatif yang memunculkan resiko 50% kegagalan, bahkan lebih.

Mancing kutuk dengan teknik popping menggunakan umpan percil memerlukan akurasi / ketepatan lemparan, mengingat ikan kutuk suka berada di tempat2 yang rungsep2 (banyak tanaman, ganggang, rerumputan, dll). Tanpa melatih akurasi lemparan, seringkali umpan jatuh di tempat lain lalu nyangkut, umpan dan mata kail terbuang percuma, atau kalau tidak kutuknya yang lari pergi ketika kita menyeret kotoran.
Lemparan yang acak / random terkadang memang menghasilkan, apabila popping di lokasi yang memang banyak sekali kutuknya dan tersebar secara merata, tetapi kalau kita membiasakan diri melempar secara random, maka kita akan kesulitan ketika kita harus membidik sasaran di satu titik, contoh membidik kutuk yang sedang nggapur, kutuk nenggak, dll. Pemancing yang benar2 maniak seperti Cak Martin, bisa merasakan kepuasan sesaat, ketika umpan yang dilempar berulangkali itu, jatuh di satu titik yang sama, di tempat yang dia inginkan, meskipun umpan tadi tidak menghasilkan gondholan. Dan dia bisa berlama2 dengan permainan itu sampai siang.

Tip melempar (shooting) umpan

Sebagian orang bisa saja mempunyai lemparan yang akurat, dengan berbagai cara yang berbeda2 karena  kebiasaannya, namun cara yang seperti ini sulit ditiru dan tentu saja juga sulit dibagikan kepada orang lain.

Berikut ini kami bagikan tip melempar umpan yang mudah dipelajari dan hasilnya mudah2an akurat :

Christian - melempar (shooting) umpan

1. Setelah umpan dipasang pada mata kail, perhatikan keseimbangan / simetris dari umpan tersebut sebelum dilempar.

2. Perhatikan posisi kolong stick / joran dan atur supaya lurus dari kolong pangkal sampai kolong pucuk / ujung stick.

3. Atur panjang line / senar yang menjuntai dari kolong  pucuk stick sampai ke umpan kurang lebih 50 % s/d 70 % dari panjang stick yang kita gunakan.

4. Angkat stick keatas dengan posisi reel tepat di atas kepala, sikut tangan menghadap lurus ke depan ke arah sasaran, sekaligus untuk membidik sasaran (perhatikan gambar di atas).

5. Pastikan umpan yang akan dilempar tidak sedang bergoyang2 dengan menengok sedikit kebelakang, sambil memperhatikan kalau2 ada orang atau hambatan lain yang ada di belakang kita.

6. Ayunkan stick dengan tenaga yang sudah diperhitungkan, mengayun lurus ke depan segaris ke titik sasaran, usahakan umpan melambung dengan sudut 45 derajat dari posisi kita agar optimal, perhatikan pula arah angin yang bisa membelokkan, mempercepat maupun menghambat lemparan.

7. Lakukan berulangkali ke titik sasaran tersebut sampai benar2 akurat dan coba pula di tempat lain / sasaran yang lain. 


" Selamat mencoba, dan berhasil ! "


Oleh :
Sodikin

Sumber :
- Pengalaman pribadi
- Cak Martin

Rabu, 15 Februari 2012

Mancing kutuk = Olah raga pagi sekaligus hiburan

Olah raga pagi sekaligus hiburan
- Yang menarik dari mancing kutuk (part. 3) -




  
Saya adalah orang yang paling setuju dengan pendapat ini, meskipun ini bukan alasan saya untuk menggemari mancing kutuk dengan teknik popping / casting menggunakan umpan percil. Saya pecinta sport, basket, tenis meja, lari pagi, fitness (gym), dll, namun tak pernah terpikirkan oleh saya untuk menggemari mancing kutuk di pagi hari dengan alasan ini, karena memang saya lebih cenderung menggemari mancing, semata2 hanya karena hobby saja. Saya tertarik dan penasaran dengan pola makan kutuk seperti yang dikatakan oleh Cak Martin, dan saya suka mermpelajari itu sampai saat ini.



Teman yang mengutarakan alasan bergabung dengan kami karena alasan ini adalah mantan atlit perenang di Sidoarjo, konon pernah terpilih untuk ikut seleksi PON  di Jawa Timur, ketika masih muda dan menjadi pelajar di SMA Negeri di Surabaya. Postur tubuh dan bentuk body yang atletis adalah sisa2 dan bukti dari semuanya, tutur bicara yang halus, sopan dan berwibawa mencerminkan kepribadian seorang pejuang yang keras dan tangguh, meskipun kini sudah berumur dan rambut ubanan.







Mengapa saya dan rekan2 menggemari olah raga mancing kutuk dengan teknik popping / casting menggunakan umpan percil ? 

Mancing kutuk adalah olah raga pagi sekaligus hiburan.
Kegiatan mancing kutuk tim kami yang rutin adalah berangkat dari jam 5.00 dan selesai jam 8.00 pagi, biasanya jam 8.00 itu kita sudah sampai di rumah masing2, namun kadang2 ada yang nerus sampai lebih siang dari itu, terutama pada saat liburan.

Lokasi mancing seringkali jauh dari jalan raya, dan terkadang sulit dijangkau dengan kendaraan, sehingga kami harus berjalan kaki dari tempat di mana kami menitipkan kendaraan. Dalam situasi tertentu kami bahkan harus berjalan tanpa alas kaki untuk bisa sampai di lokasi, terutama pada musim hujan begini.
Setiba di lokasi kami berpencar untuk mencari tempat masing2 sesuai dengan pilihan kami, dan apabila tempat pertama tidak menghasilkan, kami berpindah lagi mencari tempat yang lain sampai menemukan lokasi yang pas dengan selera kami. Setelah kami eksploitasi di sana dan gondholan mulai kendor, kami pun berpindah tempat lagi, satu kali trip paling tidak kami bisa ratusan bahkan ribuan meter berjalan kaki.  

Pada saat popping, tak ada yang pernah menghitung, berapa kali kami melakukan gerakan melempar (seperti gerakan orang mencangkul tetapi badan tidak sampai membungkuk), kemudian berapa kali kami harus menggulung reel (kerekan), berapa kali kami jongkok, lalu berdiri, jongkok lagi, dan berdiri lagi. Aktivitas ini jelas berbeda dengan cara mancing lainnya, yang setelah melempar umpan terus diam menunggu.

Mancing kutuk dengan teknik ini adalah mancing yang paling aktif bergerak dan menguras tenaga, yang punya kebiasaan merokok pun seringkali tidak sempat merokok pada saat action, " selain tidak bisa menikmati, malah bikin rasa pedas di mata saja ", katanya.

Pada saat popping bisa dipastikan bahwa semua orang akan 100 % berkeringat ( mandi keringat ), selain karena berdiri terus di bawah sinar matahari pagi, juga oleh sebab aktivitas yang saya ceritakan tadi. Semua pemancing pasti berkeringat, kecuali kutuk2 hasil pancingan saja yang tidak.

Dari cerita di atas memang bisa disimpulkan, bahwa mancing kutuk dengan teknik popping / casting menggunakan umpan percil adalah olah raga pagi yang sekaligus hiburan, mengingat berapa jauh kami berjalan, berapa lama kami berdiri di bawah matahari, lalu jongkok, membungkuk, dan berdiri lagi, berapa kali kami bergerak melempar ( setengah mencangkul ), lalu menggulung reel, dst. Aktivitas yang padat dengan gerakan dari kaki sampai kepala ini bisa di-identik- kan dengan olah raga pagi, adventure dan nuansa alam yang bervariasi justru terasa lebih dinamis dan tidak membosankan.

Mancing kutuk gabus......mantaaab !

Oleh:
Sodikin

Sumber :
- Pengalaman pribadi
- Rekan2 di tim Mancing Kutuk Gabus

Sabtu, 11 Februari 2012

Mancing kutuk - Mudah murah tanpa beban

Mancing Kutuk -  Mudah murah tanpa beban
- Yang menarik dari mancing kutuk (part. 2) - 



Sodikin & Cak Pri - Pemancing Kutuk
 
Alasan lain mengapa saya dan rekan2 tim Mancing Kutuk Gabus menggemari mancing kutuk dengan teknik casting menggunakan umpan percil adalah efektif, praktis, mudah, dan murah. Alasan ini menempati urutan kedua terumum dan terpopuler setelah alasan tentang ketertarikan kami terhadap pola makan kutuk yang dinamis, unik dan bikin penasaran (Yang menarik dari mancing kutuk part.1). 

Mancing adalah aktivitas manusia yang sudah ada sejak zaman purba, filosofinya tetap sama dari dulu sampai sekarang, yaitu menangkap ikan (bisa obyek yang lain) dengan cara memberi makan (memberi untuk menerima kembali). Namun metode, teknik dan peralatannya berkembang terus dan mengalami pembaharuan sesuai dengan perkembangan teknologi manusia, sehingga mancing yang semula adalah kegiatan yang murah meriah, kini berkembang terus dengan sarana dan peralatan yang semakin maju menjadi hiburan yang bervariasi dengan biaya yang bervariasi pula, mulai dari yang murah sampai yang mahal dan eksklusive berjuta2 rupiah, dan hampir2 tidak ada batasan.

Mengapa saya dan rekan2 menggemari olah raga mancing kutuk dengan teknik popping / casting menggunakan umpan percil ?

Mudah murah tanpa beban
Dikatakan mudah karena obyek yang kami pancing adalah ikan kutuk yang memang rakus dan gampang makan, populasinya yang banyak tersebar hampir merata diseluruh perairan tawar di Indonesia, berkembang biak dengan cepat dan kemampuannya untuk bertahan hidup, sehingga kutuk bisa berada di mana2, di sungai, di rawa, di tambak, di saluran irigasi dan persawahan, bahkan di selokan2 rumah dan lain2.

Dikatakan mudah, karena kami memilih areal tambak sebagai lokasi mancing kami. Di areal tambak ini, ikan kutuk dianggap sebagai ikan hama (ikan perusak) yang keberadaanya sangat tidak diharapkan oleh pengusaha maupun pengelola tambak, terutama pada saat penyebaran bibit ikan maupun udang. Keberadaan kutuk dan sifat predatornya adalah salah satu penyebab gagal panen. Oleh karena itu kegiatan kami seringkali malah mendapat dukungan dari pengelola tambak, dan umumnya kami diterima dengan wellcome di mana2, meski demikian ada juga beberapa tambak yang pengelolanya tidak mengijinkan kegiatan kami karena sesuatu alasan.

Mancing kutuk dengan teknik popping / casting menggunakan umpan percil hanya membutuhkan 1 (satu) set peralatan, membawa lebih dari itupun percuma, karena hanya 1 set itu yang bisa kita pakai pada saat action, kecuali kalau ada trouble. Mengenai merk, type dan harga itu terserah kita dan tidak ada batasan, memang semuanya bisa kita gunakan dan tidak ada kendala,.... murah kan!

Kalau kita pakai umpan mainan (frog lure), cukup beli beberapa saja karena bisa kita pakai berkali2 action,.... murah kan!



Umpan Percil
Pakai umpan percil (anak kodok) lebih murah lagi, karena bisa dengan mudah kita cari sendiri di sawah2 pada malam hari, apalagi pada musim hujan begini. Satu kali trip (+/- 3 jam) , seorang pemancing hanya butuh beberapa ekor percil (10 s/d 20 ekor) saja, bagi yang ahli 10 ekor sudah cukup bahkan terkadang masih sisa.......makin murah kan!
Kalau toh percil itu beli, harganya juga relatif murah, 10.000 rupiah dapat +/- 40 ekor di toko2 pakan ikan, ini bisa untuk persediaan 1 s/d 2 minggu (4 s/d 5 kali trip)....kalau nasib lagi baik, itu bisa jadi berekor2 atau berkilo2 kutuk...1 kg kutuk nilainya saat ini +/- 20.000 rupiah....malah untung kan woow!



Dengan begini sudah tidak ada beban lagi bagi kami, makin ramai gondholan kamipun makin senang dan makin giat lagi, tanpa takut merogoh kocek untuk membayar ikan...pengelola tambakpun  ikut senang, hamanya berkurang.

Melalui blog ini, saya dan tim Mancing Kutuk Gabus mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya kepada semua Pengusaha, Pengelola maupun Penjaga tambak2 di Sidoarjo yang telah mendukung kegiatan kami, semoga Tuhan memberikan kesehatan, perlindungan, berkat dan rezeki yang melimpah, dan segala sesuatu yang diusahakan dan dipelihara, bisa berhasil dan sukses. Amin.

Oleh :
Sodikin 

Sumber :
- Pengalaman pribadi
- Rekan2 di tim Mancing Kutuk Gabus

Pola / cara makan Kutuk

Pola / cara makan Kutuk
- Yang menarik dari mancing kutuk (part. 1) - 
 
Hari, Cak Pri & Cik Poo - Pemancing Kutuk



Ada banyak pendapat dan alasan mengapa saya dan rekan2 di tim Mancing Kutuk Gabus menggemari olah raga mancing kutuk dengan teknik popping / casting menggunakan umpan percil. Berbagai pendapat ini saya kumpulkan dan saya susun berdasarkan hasil tukar pendapat secara lisan dengan rekan2, dari waktu ke waktu secara santai dan bergilir, kemudian saya tulis menjadi artikel ini, mulai dari pendapat yang paling umum, pendapat yang realistis dan relevan, juga pendapat2 yang lain, yang menarik untuk dimuat dalam artikel ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Karena begitu banyak pendapat dan alasan yang saya kumpulkan, baik yang sifatnya subyektif maupun obyektif, bahkan ada yang lucu dan sedikit melenceng namun menarik, yang mana semuanya itu perlu diperjelas dengan uraian dan keterangan, maka akan lebih baik kalau semuanya itu saya tuliskan dan publikasikan secara estafet satu persatu, sehingga lebih ringan dan santai bacanya. Sebagai manusia, saya menyadari kekurangan dan kelemahan saya, untuk itu saya perlu saran dan masukan dari semua orang.

Hal yang paling saya takutkan adalah apabila ada sesuatu di dalam artikel ini atau artikel-2 berikutnya yang bisa menyinggung hati dan perasaan pembaca, untuk itu saya akan berusaha hati2 dalam menulis, tetapi tetap saja saya mohon maaf sebelumnya demi kemurnian hati kita semua, maupun artikel ini.
Mengapa saya dan rekan2 menggemari olah raga mancing kutuk dengan teknik popping / casting menggunakan umpan percil ?

Pendapat paling umum di tim Mancing Kutuk Gabus:
- Pola / cara makan Kutuk
Pada dasarnya ikan kutuk adalah ikan predator air tawar yang paling mudah di pancing, sehingga sering digemari orang dan menjadi obyek pancingan yang menghibur dan menyenangkan. Keberingasannya ketika kutuk menyantap makanan dan kekuatannya ketika mempertahankan diri melawan tarikan, menambah nilai plus dan makin diminati orang. Berbagai macam umpan dan cara sudah diterapkan orang, semuanya berhasil dan memiliki nilai seni serta kesenangan  tersendiri bagi sebuah hiburan pemancingan. 

Ketika saya dan rekan2 mencoba mancing kutuk menggunakan teknik casting / popping, ternyata mancing kutuk menjadi makin asyik, makin seru dan makin tambah pengetahuan, akhirnya kami makin mania dan acara mancingpun menjadi semakin padat. Berikutnya dengan teknik ini, kami menemukan sesuatu yang dinamis (berubah2) dan unik dari ikan kutuk dalam hal perilaku dan kebiasaan makan, dan perubahan itu bisa kami hafalkan karena seolah2 memiliki pola, artinya di lokasi itu dan pada saat yang sama, ikan kutuk yang ada di situ hampir menunjukkan cara yang sama ketika menyantap umpan. Sampai saat ini, mayoritas tim kami terus mengamati dan mempelajari pola makan ini, dan kami makin mania lagi.
  
Pola makan ini bisa berbeda2 dari waktu ke waktu, dari hari ke hari, juga berbeda dari lokasi yang satu ke lokasi yang lainnya  Pola makan pagi hari berbeda dengan pola makan siang, sore, maupun malam hari. Pola makan kutuk di perairan tambak berbeda dengan pola makan kutuk di rawa, bahkan pola makan di tambak yang satu, berbeda dengan pola makan di tambak yang lain. 

Biasanya kutuk menunjukkan keganasannya ketika menyambar umpan yang lewat di dekatnya, apalagi kalau  umpan itu lewat di dekat sarang / rumahnya ( ikan kutuk memang punya rumah / sarang ), tetapi kadang2 hampir tidak menunjukkan respon sama sekali ketika umpan itu lewat, atau kadang hanya memburu saja dari belakang tetapi tidak makan, atau justru tiba2 makan ketika umpan itu sudah dekat sekali dengan posisi kita dan tentu saja ini sering mengejutkan kita sehingga seringkali kita gagal karena terlambat membuka bail assy dari reel (line winder) untuk mereleasse kenur, karena terlalu tegang dan terkejut. Sebenarnya seringkali ini bukan karena kutuk sedang rewel ndak mau makan, tetapi lebih banyak karena umpan yang lewat tidak sesuai dengan pola makan yang sedang berlangsung di lokasi itu, sesuai kemauan kutuk2 di situ.

Pada kondisi tertentu, misalnya di tambak yang rapat oleh tumbuh2an (ganggang, lumut, motolele, dll) kutuk akan menyantap dahsyat umpan yang mengapung di permukaan air, tetapi di situasi perairan yang terang dan bersih tanpa tanaman, umpan yang mengapung dibiarkannya saja lewat dan kutuk hanya mau makan kalau umpan itu diseret agak tenggelam dari atas permukaan air.

Terkadang kutuk langsung buas menyambar ketika umpan yang dilempar itu jatuh tepat disekitarnya, tetapi di lain waktu dia malah melesat pergi kalau umpan itu jatuh terlalu dekat dengan posisinya berada. Suatu saat kutuk suka mengejar umpan yang bergerak cepat, di lain tempat atau bisa juga di lain waktu di tempat yang sama, ia hanya makan umpan yang bergerak sangat lambat.

Demikian pula dengan perubahan warna langit, di pagi hari ketika langit berawan dan teduh, sepertinya kutuk mudah sekali makan, tetapi keesokan harinya ketika langit cerah, matahari bersinar terang, di tempat yang sama itu sudah berbeda lagi pola makannya. Perubahan kondisi dan situasi yang menyebabkan pola makan kutuk menjadi berbeda dari waktu ke waktu itu, saya dan rekan2 Mancing Kutuk Gabus amati adalah sebagai berikut :

Perubahan yang mempengaruhi pola makan kutuk :
1. Faktor internal ( dari Kutuknya sendiri )
- Kutuk kenyang (banyak makanan) dan sebaliknya (kutuk kelaparan)
- Musim kawin atau sedang kawin, sedang nggapur (menjaga anak2nya)
- Terlalu sering dipopping (sudah hafal dan makin pinter) dan sebaliknya.

2. Faktor eksternal (adalah respons kutuk terhadap perubahan diluar dirinya)
- Perubahan suhu air, perubahan ph air (terutama salinitas air), perubahan volume air (kedalaman / ketinggian air), perubahan warna air, kepekatan air.
- Perubahan cuaca, angin, sinar matahari, hujan, dll.   

Perubahan2 itu ada yang menguntungkan dan memudahkan pemancing, tetapi seringkali juga malah menyulitkan pemancing, namun segala sesuatu itu bisa dipelajari dan bisa ditemukan caranya, sehingga perubahan2 ini yang semula menjadi kendala bagi pemancing, tetapi akhirnya malah menjadi keasyikan dan hiburan tersendiri setelah ditemukan kiat2nya, masing2 pemancing punya resep dan jurusnya sendiri2, asyik kan!

Pola makan yang unik dan berbeda2 inilah yang menarik untuk dipelajari oleh para pemancing, sehingga menjadi tantangan tersendiri, dan membuat pemancing makin penasaran. Tentunya semakin tinggi jam terbang pemancing, semakin tinggi pula kemampuan dan teknik pemancing tersebut dalam hal penguasaan dan pengetahuan tentang pola makan kutuk. 

Pemancing kawakan sekelas Cak Martin justru memanfaatkan pola makan yang unik dan dinamis ini, dengan kepiawaiannya mengkontrol umpan dan dengan jiwa seninya yang tinggi, menjadi sebuah tontonan  popping yang indah dan menakjubkan. Terus terang saya sering terkesima dan akhirnya lebih suka menonton saja ketika Cak Martin popping, daripada popping sendiri, apalagi kalau pas lagi susah makannya.

Ada perbedaan antara mancing kutuk teknik casting menggunakan umpan percil asli dibandingkan dengan menggunakan umpan percil mainan (frog lure), yaitu kalau pemancing menggunakan umpan frog lure, pada saat umpan frog lure disantap ikan, maka pemancing harus sesegera mungkin menarik joran dan menjaga agar kenur selalu dalam kondisi kencang, dengan terus menggulung reel. Tetapi dengan umpan percil asli justru sebaliknya, pada saat umpan disantap ikan, maka pemancing harus sesegera mungkin membuka bail assy dari reel untuk mereleasse kenur, yaitu memberi kesempatan ikan membawa dahulu umpan itu kemana saja dia mau, sebelum umpan itu ditelan. Dan beberapa saat setelah itu, apabila umpan sudah diyakini ditelan, sesuai perhitungan dan pertimbangan berdasarkan pengalaman, barulah pemancing menarik joran dan berikutnya fight. Saya yakin perbedaan ini disebabkan karena penempatan mata kail yang berbeda antara umpan mainan dengan umpan percil asli. Namun demikian, kedua2nya tetap memberikan adventure dan sensasi yang menegangkan.

Dengan umpan apa saja, mancing kutuk memang menyenangkan !

Oleh :
Sodikin

Sumber :
- Pengalaman pribadi
- Rekan2 tim Mancing Kutuk Gabus
- Cak Martin

Selasa, 07 Februari 2012

Video Mancing Kutuk Gabus - Teknik Casting / Popping

Christian's Strike
Video mancing kutuk dengan Teknik Casting / Popping









Video ini kami dedikasikan kepada semua rekan di Tim Mancing Kutuk Gabus, teristimewa buat sobat kecilku Ananda tercinta  Christian Budi H,  anggota termuda Mancing Kutuk Gabus yang baru2 ini membukukan catatan strike monster lagi, sore hari di Tambak Rangkah, sekaligus juga untuk koleksi video kami di Tim Mancing Kutuk Gabus. Kami sajikan dengan segala kekurangan dan kelemahan kami, semoga bisa menyenangkan hati dan bermanfaat bagi kita semua. Amin. 

Video ini menyajikan secara detail dan lengkap, mancing kutuk dengan teknik casting / popping menggunakan umpan percil (anak katak), diperagakan oleh Christian.


Christian's Strike
 Nonton video, klik tautan di bawah ini :

Rabu, 01 Februari 2012

Peralatan Mancing Kutuk dengan Teknik Casting / Popping




Mancing Kutuk dengan teknik Casting / Popping
- Peralatan Utama -

Artikle ini kami batasi dalam ruang lingkup yang lebih sempit, dalam artian segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas tim kami, mancing kutuk / gabus dengan teknik casting / popping menggunakan umpan percil (anak kodok / katak), 

Mancing kutuk dengan teknik casting / popping  menggunakan umpan percil, adalah salah satu teknik memancing ikan yang relatif minim perbekalan, karena pemancing hanya dapat memakai satu set peralatan pada saat memperagakannya, cara ini adalah cara mancing yang paling aktif dan reaktif. Seseorang harus melempar, menggulung kemudian melempar lagi, dan menggulung lagi, begitu terus berulang2 sampai umpan disantap ikan, baru fight. Satu kali trip bisa ratusan kali melempar dan ratusan kali menggulung, bahkan bisa ribuan kali, " bandingkan dengan cara lain! ". Oleh karenanya hanya perlu 1 set peralatan yang dipergunakan, dengan catatan apabila tidak ada kendala dengan set peralatan yang kita pakai tersebut.

1 Set Peralatan Utama pada saat casting / popping itu adalah sebagai berikut :
1. Joran ( fishing rod / stick pancing / walesan )
2. Line Winder ( reel pancing / kerekan )
3. Casting line ( senar / kenur )
4. Fishing hook ( mata kail / pancing )
5. Umpan ( percil / anak kodok )
Sudah banyak penjelasan yang kami publikasikan mengenai umpan (percil) pada artikle2 kami sebelumnya, untuk itu kali ini mengenai umpan, tidak kami bahas lagi.



Stick Exori Emperor 240 ( owner : Harijanto )
Joran ( fishing rod / stick pancing / walesan )
Joran yang dipakai tergantung selera pemancing, bisa menggunakan joran antena maupun joran sambungan  ( 2 section ), yang penting pilih joran yang tidak terlalu lentur dan tidak terlalu kaku, dan sedapat mungkin tidak menggunakan joran yang terlalu berat, karena joran yang berat membuat kita cepat lelah, tangan kesemutan, pundak / bahu terasa pegal.
Panjang joran berkisar antara 165 cm s/d 300 cm, terserah selera pemancing, yang ideal tentunya adalah ukuran range tengahnya 240 cm, merk terserah pemancing, harga terserah pemancing, yang penting "happy".





Reel pancing GLOBE 7 Ball Bearing (owner : Harijanto )
Line Winder ( reel pancing / kerekan )
Merk dan harga terserah pemancing, yang paling mendasar adalah, pilih reel pancing yang line roller-nya ditumpu dengan ball bearing, bukan ditumpu dengan bushing, karena gerakan melempar dan menggulung yang sedemikian padat menyebabkan stress di bagian tersebut. Oleh karenanya, demi kenyamanan, kemudahan, dan keawetan reel pancing, bisa kami sarankan, pilih reel pancing yang menggunakan minimal 4 ball bearing, sedapat mungkin juga tidak menggunakan reel pancing yang terlalu besar dan berat, seperti halnya memilih joran tadi. Ukuran reel pancing berkisar antara size type 750 s/d type 2000 ( 75 s/d 200 ), yang ideal adalah range tengahnya, size type 1000 ( 100 ).


Line Roller






Casting line ( senar / kenur )
Memilih senarpun hak asasi pemancing, sesuai selera dan kesenangan masing2, merk dan harga tidak menjadi masalah, karena kutuk tidak akan pernah tahu merk dan harga senar, tetapi tentu saja semakin mahal harga senar, biasanya semakin tinggi kwalitasnya.
Ukurannya berkisar antara 0,20 mm s/d 0,30 mm, dan yang paling aman dan nyaman adalah pilih ukuran 0,25/0,26 mm, karena dengan memakai ukuran ini, kita tidak usah pakai senar yang  mahalpun sudah cukup kuat untuk ber-popping ria, kecuali untuk memancing monster kutuk ( lebih dari 1 kg ) di lokasi yang medannya payah banyak ranjau, baru butuh yang lebih baik kwalitasnya dan tentu saja harganya pasti lebih mahal, atau kalau menggunakan senar yang murah - gunakan ukuran yang lebih besar dari itu.

Fishing hook ( mata kail / pancing )
Mata kail yang biasa digunakan adalah mata kail carbon type 1053 no.8 s/d no.12, pilih mata kail carbon karena ketajamannya lebih awat, pilih type 1053 karena bagian tajamnya ada lengkungan ke dalam. Ukuran yang ideal adalah range tengahnya, yaitu no.10, terlalu kecil kadang tidak nyangkut, terlalu besar sering2 nyangkut kotoran / lumut, ganggang, dll. Harga dan merk terserah pemancing, yang penting kita yakin dan pede dengan apa yang kita gunakan. 

Salam bahagia buat semuanya...!

" Alat yang terbaik adalah alat milik kita sendiri, yang ada pada kita, dan yang sedang kita gunakan. " ( Pakipunk )

oleh :
Sodikin
Sumber :
Pengalaman pribadi.