Mancing Kutuk - Mudah murah tanpa beban
- Yang menarik dari mancing kutuk (part. 2) - Sodikin & Cak Pri - Pemancing Kutuk |
Alasan lain mengapa saya dan rekan2 tim Mancing Kutuk Gabus menggemari mancing kutuk dengan teknik casting menggunakan umpan percil adalah efektif, praktis, mudah, dan murah. Alasan ini menempati urutan kedua terumum dan terpopuler setelah alasan tentang ketertarikan kami terhadap pola makan kutuk yang dinamis, unik dan bikin penasaran (Yang menarik dari mancing kutuk part.1).
Mancing adalah aktivitas manusia yang sudah ada sejak zaman purba, filosofinya tetap sama dari dulu sampai sekarang, yaitu menangkap ikan (bisa obyek yang lain) dengan cara memberi makan (memberi untuk menerima kembali). Namun metode, teknik dan peralatannya berkembang terus dan mengalami pembaharuan sesuai dengan perkembangan teknologi manusia, sehingga mancing yang semula adalah kegiatan yang murah meriah, kini berkembang terus dengan sarana dan peralatan yang semakin maju menjadi hiburan yang bervariasi dengan biaya yang bervariasi pula, mulai dari yang murah sampai yang mahal dan eksklusive berjuta2 rupiah, dan hampir2 tidak ada batasan.
Mengapa saya dan rekan2 menggemari olah raga mancing kutuk dengan teknik popping / casting menggunakan umpan percil ?
Mudah murah tanpa beban
Dikatakan mudah karena obyek yang kami pancing adalah ikan kutuk yang memang rakus dan gampang makan, populasinya yang banyak tersebar hampir merata diseluruh perairan tawar di Indonesia, berkembang biak dengan cepat dan kemampuannya untuk bertahan hidup, sehingga kutuk bisa berada di mana2, di sungai, di rawa, di tambak, di saluran irigasi dan persawahan, bahkan di selokan2 rumah dan lain2.
Dikatakan mudah, karena kami memilih areal tambak sebagai lokasi mancing kami. Di areal tambak ini, ikan kutuk dianggap sebagai ikan hama (ikan perusak) yang keberadaanya sangat tidak diharapkan oleh pengusaha maupun pengelola tambak, terutama pada saat penyebaran bibit ikan maupun udang. Keberadaan kutuk dan sifat predatornya adalah salah satu penyebab gagal panen. Oleh karena itu kegiatan kami seringkali malah mendapat dukungan dari pengelola tambak, dan umumnya kami diterima dengan wellcome di mana2, meski demikian ada juga beberapa tambak yang pengelolanya tidak mengijinkan kegiatan kami karena sesuatu alasan.
Mancing kutuk dengan teknik popping / casting menggunakan umpan percil hanya membutuhkan 1 (satu) set peralatan, membawa lebih dari itupun percuma, karena hanya 1 set itu yang bisa kita pakai pada saat action, kecuali kalau ada trouble. Mengenai merk, type dan harga itu terserah kita dan tidak ada batasan, memang semuanya bisa kita gunakan dan tidak ada kendala,.... murah kan!
Kalau kita pakai umpan mainan (frog lure), cukup beli beberapa saja karena bisa kita pakai berkali2 action,.... murah kan!
Umpan Percil |
Kalau toh percil itu beli, harganya juga relatif murah, 10.000 rupiah dapat +/- 40 ekor di toko2 pakan ikan, ini bisa untuk persediaan 1 s/d 2 minggu (4 s/d 5 kali trip)....kalau nasib lagi baik, itu bisa jadi berekor2 atau berkilo2 kutuk...1 kg kutuk nilainya saat ini +/- 20.000 rupiah....malah untung kan woow!
Dengan begini sudah tidak ada beban lagi bagi kami, makin ramai gondholan kamipun makin senang dan makin giat lagi, tanpa takut merogoh kocek untuk membayar ikan...pengelola tambakpun ikut senang, hamanya berkurang.
Melalui blog ini, saya dan tim Mancing Kutuk Gabus mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya kepada semua Pengusaha, Pengelola maupun Penjaga tambak2 di Sidoarjo yang telah mendukung kegiatan kami, semoga Tuhan memberikan kesehatan, perlindungan, berkat dan rezeki yang melimpah, dan segala sesuatu yang diusahakan dan dipelihara, bisa berhasil dan sukses. Amin.
Oleh :
Sodikin
Sumber :
- Pengalaman pribadi
Lanjut terus Bang...jempol!
BalasHapus