Sabtu, 28 Januari 2012

Peralatan dan teknik menangkap percil - Tips " Hunting Percil " agar berhasil



 Tips "Hunting Percil"
Peralatan dan teknik menangkap percil











Syarat utama " Hunting Percil " untuk keperluan mancing kutuk adalah, bahwa percil yang ditangkap itu harus dalam keadaan hidup dan sedapat mungkin tidak mengalami cedera ( kulit robek, patah tulang punggung, perut pecah ,  kaki semper, dll ), karena percil yang cedera, mudah mati keesokan harinya pada saat diperlukan, dan menurut saya bangkai percil ini menempati urutan kedua dalam hal peringkat bau busuk bangkai di dunia.

Ada banyak macam peralatan yang sudah diterapkan orang untuk menangkap percil, antara lain yaitu :
- Tongkat ciss, yaitu semacam tombak yang dibuat dari tongkat kayu panjangnya +/- 200 cm, bagian ujungnya dipasang 3 s/d 6 buah kawat baja runcing berkait ( biasanya dibuat dari jeruji sepeda/ kendaraan ).
Keunggulannya adalah, bisa dipakai untuk menangkap dari jarak yang jauh, ditempat yang sulit dan belukar, dan pemakai tidak usah beringsut mendekati sasaran sehingga percil tidak lompat pergi karenanya, meskipun untuk mempergunakan alat ini diperlukan latihan tersendiri.
Kerugiannya adalah, percil yang tertangkap sudah dapat dipastikan dalam keadaan terluka, karena besi runcing itu ditancapkan begitu saja pada tubuhnya.
- Serok kodok, umumnya serok dipergunakan orang untuk menangkap ikan, tetapi untuk ini bentuknya dimodifikasi sedemikian rupa agar sesuai dengan keperluan menangkap kodok. Tangkainya menggunakan tongkat yang panjang +/- 200 cm, dibagian ujungnya dipasangi serok / jaring yang mulutnya bisa ditutup dengan menarik tali dari pangkal tangkai yang dipegang pemakai. Alat inilah yang kini umum dipakai sekarang ini di Sidoarjo, selain dapat menjangkau sasaran dari jaraknya tanpa berpindah, hasil tangkapannya hidup dan minim cedera.
- Terpal dan petromak, terpal dan lampu petromak ( ada yang bilang lampu strongking ) dikombinasikan untuk menangkap kodok / percil. Pada malam hari terpal digelar begitu saja di tengah sawah, kemudian lampu petromak dinyalakan dan diletakkan di tengah2nya, nyala lampu ini mengundang datangnya serangga2 dari sekitar tempat itu, kemudian serangga2 yang terbang memutari lampu tersebut banyak yang hinggap / jatuh di atas terpal. Banyaknya serangga yang menempel di atas terpal mengundang datangnya kodok dan percil di sekitar tempat itu, dan kodok2 pun makan serangga sampai kenyang tanpa berfikir bahwa itu adalah jebakan. Setelah jumlah kodok dianggap cukup banyak oleh pemasang, kemudian secepat mungkin lampu diambil dari tengah2 terpal, dan terpal secepat mungkin diangkat bersama2 dari setiap sisinya dan dilipat, kodok2 yang kekenyangan serangga hanya bisa bergerak lamban, apalagi dengan permukaan terpal yang licin oleh kemiringan pada saat sisi2nya diangkat. Hasil tangkapan hidup dan minim cedera.
Cara ini sudah tak lazim lagi digunakan, karena sudah tidak efektif lagi dengan maraknya lampu penerangan jalan di areal persawahan, selain itu juga butuh lebih banyak orang untuk mengerjakannya, rata2 pencari kodok lebih suka berdikari dan single fighter.

Ketiga macam peralatan dan cara di atas adalah metode yang lazim diterapkan dan digunakan oleh pemburu kodok  profesional, karena hasilnya memang lebih banyak dan lebih mudah. Cara lain yang konvensional dan paling purba adalah : 

Tebek (nebek = tangkap dengan tangan), adalah cara yang paling kuno dan primitif, minim peralatan. Menangkap percil dengan cara ini membutuhkan keahlian tersendiri, tingkat kesulitannya lebih tinggi dibandingkan dengan ketiga cara sebelumnya, sebab pemburu harus langsung body contact dengan buruannya, dan kita tahu bahwa percil sawah termasuk hewan yang gesit dan lincah melompat ke sana-sini.
Dengan cara yang benar dan berhati2, dapat dipastikan bahwa percil hasil tangkapan tetap selamat tanpa cedera. Ada trik2 tertentu yang harus dikuasai oleh pemburu percil dengan cara tebek (nebek), agar bisa berhasil mendapatkan buruan dalam jumlah yang diharapkan, dan ini menarik sekali untuk dipelajari, sekaligus memberikan tantangan tersendiri.
Cara tebek inilah yang kini menjadi hiburan tim kami di malam hari, sebelum hiburan mancing di esok paginya. 


Tebek - menangkap percil sawah dengan tangan
 
Peralatan dan kelengkapan yang perlu dibawa oleh pemburu percil dengan cara tebek, al :

- Lampu senter, pakailah lampu senter yang bisa menyala terang benderang, sorotannya jauh dan terfokus, misalnya senter halogen, senter 7,2v baterai enam, senter charge 3 led besar, dan pilih senter yang sanggup bertahan menyala dalam waktu yang lama (bila perlu - ganti bateray dengan aki kering).
Menggunakan senter : hidupkan senter dengan posisi menghadap ke bawah terlebih dulu, yaitu menyorot mulai dari ujung kaki, terus gerakkan cahayanya perlahan kedepan sampai batas pandang yang diperkirakan, untuk menyisir dan mencari dari yang terdekat dengan kita, bukan sebaliknya. Di tempat yang gelap, mata kita akan lebih mudah adaptasi dari pandangan yang terdekat terus memandang yang jauh, daripada sebaliknya, sekaligus juga untuk antisipasi kemungkinan adanya bahaya berupa lubang, tonggak runcing, kotoran, pecahan kaca, ular, dan bahaya yang lain di sekitar kita. Menyorot dari tempat yang jauh menuju ke dekat, justru membuat percil yang terdekat melarikan diri dan semburat.  


senter charge 3 led bateray 6 volt
senter charge halogen bateray 6 volt














- Tempat percil, bisa dibuat secara sederhana dari botol plastik bekas minuman yang dilubangi kecil2 untuk memberi lubang pernafasan, atau dari potongan pipa pvc / paralon yang diberi tutup pada kedua ujungnya, bisa juga dengan cara lain, jangan gunakan tempat percil dari botol bekas tempat bahan kimia, sabun, bahan bakar, HCl, dan lain2 meskipun sudah di cuci, karena kulit kodok sangat peka terhadap kontaminasi dari bahan2 tersebut. Yang penting jaga supaya percil tetap hidup dan bebas bergerak." Ingat, bathang / bangkai kodok baunya amit2...!".
tempat percil dari botol plastik

tempat percil dari pipa pvc 3"












- Jaket dan topi, untuk melindungi badan dari angin malam di tempat terbuka dan embun yang turun di atas kepala, demi kesehatan badan.
- Safety shoes ( sepatu karet ), bagi yang membutuhkan, tetapi kadang di tempat yang berlumpur malah menghambat pergerakan.
- P3K, plester, kapas, perban, alkohol, minyak kayu putih, obat merah, obat tetes mata, vaseline anti nyamuk, obat gosok, dll.


Pantangan dan yang perlu dihindari:
- Jangan ikut " hunting percil " pada saat badan tidak fit, perut kosong, dan punya penyakit tertentu dalam perawatan, rabun mata, ashma, hepatitis, epilepsi, dan penyakit berbahaya lainnya, untuk menghindari kejadian yang fatal, karena kegiatan ini membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang ekstra.
- Jangan lakukan kegiatan ini pada saat2 seperti hujan lebat, angin keras, petir, selain hasilnya tidak akan memuaskan, juga berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan badan.
- Emosi dan kondisi mental / pikiran sedang terganggu, berjalan2 jauh di daerah yang gelap dan belum dikenal, sering terjadi hal2 yang tidak wajar / di luar nalar.

" Selamat berburu .....hunting percil mania.....asyik! "

Oleh :
Sodikin

Sumber :
- Pengalaman pribadi.

Jumat, 27 Januari 2012

Seluk beluk Percil - Tips " Hunting Percil " agar berhasil

Hunting " Percil "
Tips berburu percil agar berhasil - A. Seluk beluk Percil

Percil ( anak kodok / katak )
Berburu percil ( anak katak ) kini menjadi variasi hiburan yang baru bagi tim mancing kutuk yang saya ikuti, karena ini erat kaitannya dengan kebutuhan kami, yaitu sebagai umpan, yang adalah modal utama bagi semua pemancing. Umumnya umpan ini bisa didapat dengan membeli di toko2 penjual pakan ikan , tetapi kini justru menjadi aktivitas hiburan tersendiri bagi tim kami, untuk mengupayakannya sendiri dengan cara mencari / berburu sendiri. Seperti juga halnya mancing, yang memiliki trik, teknik, dan hal2 yang perlu untuk dipelajari, tentu saja hunting " percil " juga demikian. Sudah menjadi hukum dan pasti disetujui bersama, bahwa segala sesuatu akan lebih berhasil dengan optimal, apabila didasari dengan ilmu dan pengetahuan, kemudian didukung dengan fasilitas dan peralatan. Se-sederhana apapun pekerjaan itu, apabila dilakukan dengan cara dan teknik yang benar, akan memberikan hasil yang optimal, kalau tidak demikian pasti  wedang kopi di setiap warung, rasanya sama.

Apa yang harus diketahui oleh seorang pemburu percil, yang sekaligus adalah pemancing kutuk?

A. Seluk beluk Percil.
1. Jenis percil
Ada banyak macam percil di Indonesia, antara lain percil dari kodok sawah, kodok tegalan, kodok gunung, kodok batu, kodok air, kodok kintel, kodok bangkak, kodok bangkong, kodok pohon, kodok merah, kodok hijau, kodok racun, dll.
Beberapa percil dari kodok2 di atas bisa dipakai sebagai umpan untuk mancing kutuk, tetapi beberapa yang lain tidak, seperti juga beberapa jenis kodok2 di atas bisa dikonsumsi oleh manusia (bagi yang mau dan suka), tetapi beberapa yang lain tidak 
Saya tidak tahu apakah kutuk belajar makan kodok dari manusia, atau sebaliknya manusia belajar makan kodok dari kutuk, mungkin saja yang terakhir yang benar, sebab konon ikan lebih dulu ada sebelum manusia.
Jenis percil yang bisa kita pakai untuk umpan antara lain ialah : percil dari kodok sawah, kodok tegalan, kodok batu, kodok gunung, kodok pohon, kodok air.

2. Habitat percil
Karena percil adalah anak dan cucunya kodok, yaitu berudu / keceblong yang baru saja disunat ekornya terus disulap jadi kakinya, dan berudu itu hidupnya di air, maka tentu saja percil akan mudah di dapat di tempat2 yang becek berair, contoh : kebun, sawah, selokan, saluran irigasi, pinggiran sungai, pinggiran rawa, pinggiran tambak, dll.


Saluran irigasi - Habitat Percil

Sawah - Habitat Percil

Kodok adalah termasuk hewan purba yang tingkat survival-nya sangat tinggi sehingga ada terus sampai sekarang, dan peka terhadap kontaminasi / pencemaran lingkungan, oleh karenanya jangan mencari di daerah yang airnya kotor dan tercemar oleh limbah industri dan lain2, pasti akan sangat sulit.

3. Makanan
Sama dengan leluhurnya, percil itu makan nyamuk, ulat, belalang, laron, dan serangga yang lain, mereka juga lahap dengan cacing, bangkai ketam ( yuyu ) dan kutu2 yang ada di dalam tanah, maka dari itu percil lebih mudah dicari di sawah, yang tanahnya baru di singkal ( digaru / dibajak ) dan dialiri air, karena ada banyak makanan terapung di sana. Selain itu bisa juga dicari sore hari menjelang malam di pinggir jalan, ketika percil lagi nunggu nyamuk, kepik dan serangga lain yang jatuh ke tanah, terutama saat musim hujan. Rombongan serangga paling suka jalan2 sore hari, kadang suka mengganggu orang yang berkendaraan.

4. Aktivitas
Percil aktif di waktu malam, untuk  mencari pasangan demi kelestariannya, juga mencari makanan demi isi perutnya. Dan  sesuai dengan kodratnya sebagai reptil malam, matanya melihat dengan jelas di dalam kegelapan, tetapi rabun oleh cahaya, jadi malam hari mereka ngelayap, siang hari mereka sembunyi di lubang2, di bawah rumput2, di cepit2an batu, oleh karenanya lebih baik cari percil di malam hari daripada di waktu siang. Lebih baik siangnya kita pakai kerja yang lain, daripada sungkan sama mertua.

5. Pemangsa
Selain kita, tim mancingkutukgabus, makhluk2 lain yang suka berburu percil di daratan antara lain ialah burung hantu, burung elang, burung bangau, dan beberapa burung yang lain, selain itu juga tikus sawah, belut, nyambik (biawak), dan yang paling seram adalah ular. Oleh karenanya kita perlu hati2 dan waspada, karena biasanya, "di mana banyak percil di situ pasti banyak ular"

6. Agar lebih focus 
Untuk keperluan mancing kutuk, yang kita utamakan adalah :
- Size (ukuran), berat dan bentuk tubuh yang lebih aerodinamis / ergonomis dari jenis percil, sehingga mendukung kemudahan dan akurasi lemparan, serta kemudahan dalam hal mengkontrol / mengemudikan percil di atas permukaan air. 
Terlalu besar ngelemparnya berat dan susah, ikannya juga malas makan-nelannya butuh waktu lama, terlalu kecil juga kendala, kenur / senar cepat kusut, lemparan juga ndak bisa jauh, percil cepat mati, kepalanya cepat robek dan lepas dari mata kail. 
- Kemudahan, jenis percil tertentu sulit didapat di daerah tertentu pula, artinya jangan cari jenis percil yang susah didapat, cari jenis yang umum saja, dan yang populasinya banyak 

Setelah kita tahu seluk beluk percil sesuai dengan enam pericope di atas, maka percil yang cocok, mudah dan sesuai dengan keperluan mancing kita adalah percil dari kodok sawah, kodok tegalan, dan kodok batu.
Percil kodok air juga bisa dipakai dan mudah didapat, tetapi ukurannya terlalu kecil dan tulang serta ototnya terlalu lemah, mudah robek.

Sulit untuk membedakan antara percil dari kodok sawah, kodok tegalan dan kodok batu, tetapi setelah jadi kodok dewasa baru ada sedikit perbedaan antara ketiga jenis kodok tersebut, kodok batu lebih besar dan lebih kuat dari kodok sawah, kodok sawah hampir sama dengan kodok tegalan, bedanya kodok tegalan biasanya punya hitam2 di bagian dagunya dan ukurannya agak lebih kecil. Tetapi kalau masih percil, hanya pakar'e kodok saja yang bisa membedakan. Mari kita konsentrasi pada percil sawah saja, biarpun itu percil tegalan, percil batu, anggap saja itu percil sawah, ok..kita lanjutkan!


Percil dari kodok sawah (kodok hijau)
Percil sawah, bagian atas tubuhnya berwarna kecoklatan, kadang ada sleret hijau, atau merah dari mulut sampai ke pantatnya, kadang warna hijau itu agak merata di punggungnya ( seperti gambar di atas ), tetapi setelah jadi kodok dewasa bisa berubah lebih rapi hijaunya. Pahanya isi dan berotot seperti binaragawan, dan dari sononya mereka itu pelompat yang handal, ada yang bilang," lho kecil2 gini lompatan-ne adoh dik..!", tidak seperti kodok bangkak dan kintel yang lompatannya cuma " pret  ketaplik " pendek2. 
Kulit bagian atasnya tampak berkerut2 tetapi halus, lembab dan licin sedangkan kodok bangkak kasap dan kering, kalau kintel tampak dari jauh licin, tetapi bila dipegang terasa kasap berminyak. 
Bagian bawah tubuh kodok sawah adalah kulit yang putih-mulus-bersih dan halus kayak nyonya, dari jauh tampak seperti segitiga putih di atas tanah, apabila terlihat dari depan dengan lampu senter. Sedangkan kodok bangkak dan kintel, bagian bawah tubuhnya agak kecoklatan atau kekuningan.
Kodok sawah, kodok batu dan kodok tegalan matanya bening agak kemerahan, dan mudah dikenali dengan lampu senter di kegelapan, karena tampak mencorong merah dari kejauhan saat terkena cahaya lampu senter. Kalau yang terkena senter mencorong bening transparan itu justru kodok bangkak dan kodok kintel, jangan di ambil, kencingnya bisa bikin gatal di tangan. 

bagian bawah kodok sawah
bagian atas kodok sawah


Sekarang kita tahu jenis percil  yang jadi sararan untuk perburuan kita, selanjutnya kita siapkan perlengkapan dan kita pelajari teknik penangkapannya.
" hunting percil mania.....asyiik !"

Oleh :
Sodikin

Sumber :
1. Pengalaman pribadi
2. Wikipedia - Kodok_dan_katak

Senin, 23 Januari 2012

Tips dari Mama " Kuliner dari kutuk "

Tips dari Mama " Kuliner dari kutuk "
dipersembahkan untuk papa supaya....

Ikan Kutuk ( Gabus / Haruan / Snake head fish / Channa Striata ) biasa dimanfaatkan orang untuk obat, yaitu karena kandungan protein ( albumine ) yang tinggi, ekstrak dan minyak ikan kutuk bisa menjadi alternatif untuk menggantikan suntikan albumine yang harganya relatif mahal. Kandungan albumine dari ikan kutuk dimanfaatkan pula untuk mempercepat proses penyembuhan luka bagi pasien pasca operasi, persalinan, dan kecelakaan, selain itu juga dipercaya mampu menurunkan kadar gula bagi penderita diabetes, dan sebagai asupan gizi bagi anak2 dan manula. Di India dan sekitarnya, sudah lama dipakai orang untuk pengobatan penyakit asma dan hepatitis, dan lain2.

Bagi kami - pemancing kutuk, makan daging kutuk ibarat makan tahu dan tempe, " sudah biasa ", kata Cik Poo. Dibakar atau digoreng, terus bikin sambel terasi pakai jeruk nipis, lalapan mentimun, daun kemangi, nasi masih panas, makannya pakai tangan - makan bareng2, " wooow maknyusss...! ".

Nikmat dan lezat kalau menu itu makannya jarang2, tapi kalau tiap hari gitu2 aja terus lama2 ya bosan juga, sedangkan kita tiap hari mancing nggak bisa bosan, dapetan lagi.

Syukur kepada Tuhan, karena dapat isteri Mama-nya anak2. Ditangan Mama, ikan kutuk yang sebagian orang kurang suka karena bentuknya yang mirip ular itu jadi masakan yang nikmat dan lezat, tanpa menurunkan nilai gizi dan khasiatnya sebagai obat.

Berikut ini kami sajikan, Tips dari Mama " Kuliner dari kutuk " yang dipersembahkan Mama untuk papa supaya.................papa...........mancing terusss!!!

Nama masakan : Nugget "Kutuk" Bulan Sabit
Resep tgl : 01-01-2011
Bahan :
- Daging ikan kutuk
- Tepung panir
- Bawang putih
- Garam , gula pasir
- Merica 
 

Nugget " Kutuk " Bulan Sabit, nikmat untuk sarapan pagi, digoreng terus dimakan dengan saus tomat dan sambal, tambah kecap kalau suka, atau dibuat camilan sambil nonton tv, untuk bekal sekolah anak2, atau ke kantor. 


Nama masakan : Abon " Kutuk " Rasa Pedas
Resep tgl : 04-08-2010
Bahan :
- Daging ikan kutuk 
- Bawang putih, bawang merah
- Kemiri, merica, tumbar, kunyit,
- Garam, gula merah, gula pasir
- Daun sere, daun jeruk, asem matang
- Cabe merah besar, cabe rawit

Abon " Kutuk " Rasa Pedas, harum, gurih, nikmat, awet dan tahan lama bisa disimpan sampai berbulan-bulan dalam toples / tupperware, memberikan taste yang unik dan berbeda untuk isian kue lemper, pastel dan lain2.


Nama masakan : Panggang " Kutuk " Kuah Santan
Resep tgl : 14-09-2009
Bahan :
- Daging ikan kutuk
- Bawang merah, bawang putih, kunyit
- Daun sere, daun jeruk, daun kemangi
- Kemiri, tumbar, garam, gula pasir
- Cabe merah besar, tomat
- Santan kelapa


Harumnya daging kutuk panggang mengundang selera makan, dagingnya yang empuk dan seratnya yang lembut disukai anak2, menambah nafsu makan anak dan kandungan albumine yang tetap terjaga menjadi asupan gizi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh.



Nama masakan : Bakso " Kutuk " Asem Manis
Resep tgl : 08-08-2009
Bahan :
- Daging ikan kutuk
- Tepung kanji (tapioka), telur ayam
- Bawang putih, bawang bombai
- Garam, gula pasir
- Saos tomat, saos tiram


Bakso " Kutuk " Asem Manis, konsepnya menggabungkan bakso yang biasa disukai anak2 dan orang dewasa pada umumnya, tetapi untuk memberikan sesuatu yang berbeda - kuahnya diganti dengan sup merah dengan rasa asem manis, 

Nama masakan : Sambal Balado " Kutuk "
Resep tgl : 27-02-2010
Bahan :
- Daging ikan kutuk
- Bawang merah, bawang putih, tomat
- Cabe merah besar, cabe rawit
- Daun jeruk
-  Garam, gula pasir



Sambal Balado " Kutuk ", harum, gurih, asin, pedas, paduan rasa yang nikmat dan maknyuss, mengundang selera makan.


Nama masakan : Ikan " Kutuk " Daun Ginseng
Resep tgl : 12-03-2011
Bahan :
- Daging ikan kutuk
- Bawang merah, bawang putih
- Cabe merah besar, tomat
- Kemiri, tumbar, kunyit
- Garam, gula pasir
- Santan kelapa
- Daun ginseng

Ikan " Kutuk " Daun Ginseng, konsep mempertahankan kandungan protein dari daging ikan kutuk sebagai obat, dipadukan  dengan daun ginseng untuk menyegarkan dan menghangatkan badan, cocok untuk menu malam hari.

Selamat mencoba dan menikmati...good luck!


Oleh :
Harijanto

Link :

Selasa, 17 Januari 2012

Photo2an bareng "Kutuk"


Koleksi Photo 
Lokasi Casting : Tambak di daerah Sidoarjo


" Selamat pagi " dari Tambak Penjara

Hunting Monster di Tambak Kali Kuntul

Ryanberkongkong, Kakakanwar, Sodikin, Harijanto, CakPri - di Tambak Kali Kuntul




Kutuk 1,2 kg - strike by Ryanberkongkong
Kutuk 1,1 kg - strike by Harijanto












Kutuk 1,7 kg - strike by Sambun
Cak Pri & kutuk kesayangannya


Kutuk 1,5 kg - strike by Sodikin




3 Strike Monster - di Tambak Bibis
Kutuk 1,5 kg - strike by Sodikin
Kutuk 1,5 kg - strike by Cak Pri
Kutuk 1,3 kg - strike by Harijanto





Minggu, 15 Januari 2012

Selanjutnya tentang gerakan "Kutuk" di dalam air

Gerakan " Kutuk " di dalam air (part 2)


Melanjutkan tulisan saya sebelumnya tantang gerakan "Kutuk" di dalam air hasil dialog saya dengan Pak Man, seorang Anemer di tambak Bibis di daerah Sidoarjo. 

Perlu saya garis bawahi, bahwa topik gerakan kutuk di dalam air yang saya tulis di sini adalah gerakan kutuk di dalam air tambak atau kolam, yang mana belum tentu terjadi atau bisa saja beberapa terjadi, atau bahkan tidak terjadi sama sekali di perairan yang lain, misalnya sungai, rawa, dan lainnya.


Kutuk 1,5 kg (Strike by Cak Pri - Photo by Harijanto)


Macam2 gerakan kutuk di dalam air berikutnya, adalah sbb :


- Pangkatan (mangkat), yaitu gerakan yang terjadi ketika serombongan predator air ini sedang makan ikan2 kecil, atau udang2 kecil di dalam air, menimbulkan buih2 dan gelombang air yang khas/spesifik di permukaan air tambak. Seperti predator darat pada umumnya, predator air ini juga sering berada secara bergerombol dengan sejenisnya untuk berburu mangsanya.
Buih2 dan gelembung itu terjadi ketika ada indukan kutuk atau kutuk besar jantan maupun betina yang sedang ngosek (menggerak2kan dan menggeser2kan tubuhnya) di dasar lumpur untuk mencari makanan berupa udang2 kecil (dhawu - istilah Pak Man) dan plankton lain  yang bersembunyi di dasar air, selanjutnya udang2 kecil yang terangkat dari lumpur itu melayang ke atas permukaan air, momen ini dimanfaatkan oleh kutuk2 yang lain untuk ikut menyantap udang2 dan plankton tersebut, sehingga menimbulkan gelombang2 di permukaan air. Sebuah gerakan yang khas dan mudah dicermati karena hanya segerombolan kutuk yang melakukan gerakan ini dan tidak dilakukan oleh ikan2 lain di tengah tambak.
Jadi apabila ada pangkatan kutuk di perairan tambak, lempar saja umpan kita ke sana, barangkali umpan kita ikut disantap, ya kan...


Pangkatan kutuk 


- Ngelathup (ada yang bilang nglathep) yaitu gerakan kutuk ketika mengambil oksigen dari udara atau sebaliknya ketika kutuk melepaskan udara di dalam air. Sebenarnya semua ikan peliharaan di tambak seperti mujaer, bader, tombro, dan ikan2 lainnya yang sering ikut ada di tambak seperti ikan sepat, bethik (bethok), dan lain2 punya gerakan ini, mungkin karena bentuk kepala kutuk dan susunan giginya yang berbeda dari ikan2 tersebut di atas, sehingga menjadikan gerakan ngelathup dari kutuk tersebut sebagai gerakan yang khas dari ikan kutuk. Bahkan pada kondisi tertentu, yaitu apabila suasana hening, sunyi dan tak ada angin keras yang bertiup, atau dalam jarak yang dekat dengan kita, atau di perairan yang banyak tanamannya, seperti ganggeng, lumut, kangkung, dan rerumputan yang lain, gerakan ngelathup dari kutuk ini bisa kita dengar suaranya dan bisa kita bedakan dari ngelathupnya ikan2 yang lain.


Ganas - Kutuk menyambar katak (umpan)





- Ngebal, yaitu gerakan kutuk berpindah tempat di permukaan air. Sesekali ikan kutuk suka berada di permukaan air, diam beberapa saat, bahkan kadang sampai beberapa menit, kemudian berpindah tempat dengan cara berputar berlawanan arah, sehingga menimbulkan pusaran di permukaan air. Semua ikan punya gerakan ini juga, tetapi sekali lagi karena bentuk tubuhnya yang berbeda dari ikan2 yang lain ditambah lagi dengan caranya yang berbeda pada saat kutuk berpindah tempat dibanding ikan2 lain, menjadikan gerakan ngebal dari kutuk ini menjadi sebuah gerakan yang khas dari ikan kutuk itu sendiri, sehingga bisa kita pelajari dan kita bedakan dari ngebalnya ikan2 yang lain. Hampir semua penjaga tambak di daerah Sidoarjo, hafal dengan gerakan ngebal-nya kutuk dan bisa membedakan dengan ngebal-nya ikan2 yang lain.


Kutuk menenggak katak (umpan)


- Ngeremes, yaitu gerakan kutuk berpindah tempat di dasar air, menimbulkan buih2 kecil yang lurus memanjang, seperti bentuk asap pesawat terbang di atas awan. Ada beberapa hewan lain yang punya gerakan ini, yaitu nyambik (biawak), ular air, belut, ikan bethik (bethok) dan lain-lain, sehingga gerakan ini seringkali tidak menjadi pathokan / acuan dari para pemancing kutuk, tetapi pada kondisi tertentu mengenal gerakan ini cukup membantu dan bisa menjadi sasaran bagi pemancing lainnya, daripada asal2an melempar umpan.


Namun, mancing kutuk adalah tetap sama dengan mancing ikan lainnya, semuanya tetap tergantung hoki dan keberuntungan, sedangkan teknik, teori dan keterampilan adalah sebagai penunjang dari keberhasilannya, semoga apa yang saya tulis ini bisa bermanfaat bagi kita semua, terutama para penghoby mancing kutuk di tambak tentunya, dan membuat kita semuanya senang. Amin.


Link :
mancingkutukgabus.blogspot.com