Mencari Spot Mancing
Ikan kutuk saat ini memang lagi
hit di pasaran, harganya melambung tinggi saat orang-orang pada tahu tentang
khasiatnya sebagai obat. Ikan kutuk yang dulu hanya dianggap ikan predator air
tawar, yang mengerikan dan menjijikkan karena bentuknya yang menyerupai ular
oleh sebagian orang, kini justru menjadi ikan yang dicari dan diburu oleh para
pencari ikan, karena harganya yang menggiurkan dan banyak peminat. Ikan yang di
tambak hanyalah sebagai hama, dan keberadaannya pun bukan sebagai benih atau
bibit utama yang dipelihara, tetapi justru harganya bisa lebih tinggi daripada
ikan peliharaan utama, mujair nila, atau bader misalnya. Naiknya pamor ikan
kutuk ini tak lepas dari peran serta Prof. Dr. Ir. Eddy S, MS yang telah
melakukan penelitian dan berhasil membuktikan kandungan protein (albumin) yang
tinggi dari daging ikan kutuk tersebut.
Pencari ikan kutuk
di tambak selain pemancing kutuk.
Selain dengan cara mancing, yang umumnya hanya dilakukan oleh para penghoby mancing, ada beberapa cara yang telah dilakukan oleh pencari ikan di Sidoarjo untuk mencari kutuk di tambak, yaitu antara lain :
1. Setrum,
menggunakan trafo DC rangkaian sendiri dengan power Aki 12 V.
Cara ini adalah
yang paling banyak diterapkan oleh orang-orang di tambak, paling efektif dan memberikan
hasil dalam jumlah yang besar bagi sang pencari kutuk. Seorang tukang nyetrum
di tambak bisa mendapatkan sampai berpuluh-puluh ekor kutuk sekali kerja. Namun
hanya bisa dilakukan pada saat-saat tertentu atas perintah penjaga / pengelola
tambak tersebut.
Nyetrum ikan dan udang di kolong tambak saat panen |
2. Cegok,
hampir sama dengan cara mancing, dengan stik bambu pendek, tetapi dipasang dalam jumlah yang banyak,
bisa puluhan sampai ratusan cegok, kemudian dipasang di sekeliling tambak dan
dibiarkan begitu saja, hingga ikan kutuk menyantap umpan dan kena. Cara ini
juga lumayan efektif dan bisa saja mendapatkan ikan kutuk dalam jumlah yang
banyak, namun semuanya tergantung nasib. Pekerjaannya cukup berat, karena
biasanya dilakukan orang pada malam hari. Dan tukang cegok harus rajin-rajin
keliling tambak, untuk memeriksa ulang semua cegokan yang dia pasang, pekerjaan yang amat melelahkan. Bayangkan, malam hari di tambak, nyamuknya
minta ampun, gelap gulita, rerumputan yang tinggi, belum lagi bahaya ular, “
wow ! “.
3. Plumpatan,
yaitu membuat jebakan di pinggiran tambak, atau di tempat tukuan. Ketika ada
air gemericik mengalir ke tambak, baik itu di tempat-tempat yang burut ( bocor
), atau memang sengaja dibuat demikian oleh si pemasang plumpatan, ikan kutuk
suka melompat hendak pindah tempat, melompatnya itu tadi diatur supaya jatuh ke
tempat plumpatan itu tadi, terperangkap dan tidak bisa kembali lagi. Inipun
cara yang juga cukup efektif untuk bisa mendapatkan ikan kutuk dalam jumlah
yang besar, pekerjaanya sederhana dan ringan, namun tetap saja tergantung
nasib. Pemasang plumpatan biasanya adalah penjaga di tambak itu sendiri, atau
bisa juga orang lain namun jarang.
4. Sengget
(nyengget), hampir sama dengan mancing, pakai stik bambu yang panjang +/- 3 mt,
menggunakan mata kail cabang 3 seperti jangkar, tetapi tidak memakai umpan
apapun. Membutuhkan keahlian khusus dengan latihan yang cukup lama tentunya,
mata harus jeli luar biasa, karena cara untuk mendapatkan ikan hanya dengan
melemparkan sengget ke dalam air ketika ada ikan terlihat, kemudian menarik
keatas dengan hentakan begitu saja, dan kena, “ luar biasa ! “.
Pekerjaan ini
juga cukup berat dan melelahkan, tukang nyengget harus rajin keliling tambak
untuk mencari ikan yang tampak dan bisa terjangkau oleh senggetan, kalau semua
ikan tidak mau ke pinggir, ya galau. Kendala lain adalah angin, yang
menyebabkan permukaan air tambak bergelombang, sehingga ikan tidak kelihatan,
demikian juga hujan. Awan yang terlalu tebal juga masalah, karena bayangannya
di permukaan air menyamarkan keberadaan ikan buruan. Sebenarnya semua ikan bisa
disengget, tetapi tukang sengget di tambak hanya mencari ikan mujair lokal
(jaer cepret), yaitu ikan yang tidak dipelihara tentunya, dan terutama ikan
kutuk, karena harganya lebih tinggi. Kalau mau belajar tentang keberadaan /
gerakan kutuk di dalam air, tukang sengget inilah sebenarnya, guru yang paling
lihai.
Mencari Spot Mancing
Kutuk di lokasi tambak
Terus, apa gunanya kita tahu itu
tadi, apa hubungannya dengan kita penghoby mancing kutuk teknik casting umpan
katak ?
Hubungannya demikian, di mana ada
banyak bekas orang masang cegokan, di situ pasti banyak kutuknya. Di mana ada
pinggiran tambak atau tukuan yang dipasangi plumpatan, di tambak itu pasti
banyak kutuknya. Ingatlah, mereka semua yang melakukan ini dan itu, telah
melakukannya bertahun-tahun, dan mereka adalah orang-orang profesional yang
jelas lebih ahli tentang kutuk, daripada kita.
Demikian pula, di mana ada orang
nyengget yang serius berdiri dengan tak bergeming menunggu sasaran senggetan,
di tempat itu pun biasanya banyak kutuknya. Tetapi hati-hati jangan sampai
keberadaan kita sampai terlalu dekat dan mengganggu keseriusan orang nyengget,
bisa-bisa kita nanti disengget. Apalagi kalau kita dengan sengaja melempar
umpan di sekitaran target orang nyengget, itu benar-benar mengganggu aktivitas
orang nyengget, lebih baik jangan,” Saudara kita sedang cari makan “, kata Cik
Poo.
Demikian rekan-rekan mancing
kutuk mania, semoga bermanfaat.
“ Mancing kutuk gabus.........mantaaabbbbb!!!!
“
Oleh :
Sodikin
Sumber : Pengalaman pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar, saran dan kritik Anda senantiasa kami harapkan, untuk melengkapi blog ini. Terima kasih !
(Sodikin)