Senin, 18 November 2013

Merawat Set Peralatan Mancing

Merawat Set Peralatan Mancing



Reel pancing (line winder)

Beberapa orang yang bergabung di tim Mancing Kutuk Gabus mengeluhkan, kenapa reel pancing (kerekan) cenderung cepat trouble / rusak tatkala dipakai untuk mancing kutuk dengan teknik casting umpan katak.

Sebenarnya bukan hanya reel pancing saja yang cepat rusak, kalau kita pergunakan untuk mancing dengan cara casting, senar dan joran pun demikian. Kalau mau membandingkan, ini ibarat kendaraan yang dipakai secara pribadi dibandingkan dengan kalau kendaraan yang kita pergunakan untuk komersial, kilometernya jelas berbeda jauh.  Atau umpamakan saja kita beli 2 bh blender listrik, yang satu hanya kita pakai untuk keperluan di rumah, sedangkan satunya lagi kita pakai untuk jualan ice juice, kira-kira mana yang lebih dulu rusak ?

Seperti yang sudah pernah saya tulis sebelumnya, mancing kutuk dengan teknik casting umpan percil, cobalah sekali-kali kita hitung, berapa kali kita melempar percil, dan juga berapa kali kita menggulung reel dalam satu kali trip. Bandingkan dengan cara mancing kita sebelumnya !

Maka yang namanya line roller macet, gigi payung ( drive gear ) rompal, handle reel patah, senar rantas atau kusut, kolong stick lepas, bahkan stick patah, dan lain-lain, semuanya ini bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Apalagi kita ini mancingnya tiap hari, bahkan ada yang pagi dan sore. Cobalah kita lihat kilometer kita !

Yang bisa kita lakukan untuk memperlambat derajat entropi (kerusakan) pada set peralatan mancing kita adalah merawat set peralatan kita, dan yang kedua adalah memperhatikan dan meminimalkan kebiasaan-kebiasaan yang salah pada saat kita casting / mancing.  

Merawat reel pancing ( line winder / kerekan )

1.      Seperti yang sudah pernah saya tulis sebelumnya tentang peralatan mancing kutuk teknik casting umpan percil, memilih reel pancing memang terserah selera kita semua, tetapi dari dulu saya menyarankan, pilihlah reel pancing yang line rollernya ditumpu dengan bearing ( MR 74, MR 85, MR 95 ) dan bukan menggunakan tumpuan bushing ( nilon maupun kuningan ). Bagian ini benar-benar vital untuk mancing dengan cara casting, oleh karenanya jagalah selalu line roller dari reel pancing kita untuk senantiasa bisa berputar secara lancar dan halus (smooth). Yaitu dengan memberikan pelumasan secara rutin, sebelum berangkat trip, demikian juga saat akan kita simpan dalam waktu yang lama, ketika kita memutuskan untuk libur sementara dari mancing. Bahkan yang terakhir justru lebih penting, karena seringkali macet di bagian line roller ini terjadi saat reel pancing kita nganggur sekian lama. Kalau dipakai tiap hari malah tidak macet, tapi biasanya rusaknya itu bunyi berisik alias ngorok.



Line roller ( yang diberi tanda bulat)


Untuk pelumasan bisa kita gunakan gemuk / grease NLGI 0 (encer) yang biasa dijual di toko-toko pancing, bisa juga pakai pelumas rantai (chain lube), atau minyak goreng.
Jangan gunakan oil mesin kendaraan, karena justru nanti ngorok berisik, mungkin bahan deterjent dan dispersant yang terkandung di dalamnya yang membuat demikian.
Demikian juga jangan gunakan gemuk (grease) yang pekat (NLGI 1, NLGI 2, apalagi NLGI 3), karena kadang-kadang justru membuat line roller jadi berat untuk berputar, bahkan bisa macet.

2.      Melakukan regreassing pada bagian dalam reel pancing kita, dengan membuang grease lama yang sudah kotor / hitam, ganti dengan grease yang baru, yaitu di sekitar gigi-gigi putarannya. Gunakan grease NLGI 0 seperti di atas secukupnya, jangan terlalu banyak, sehingga justru membuat putarannya semakin berat, dan kotor.
Segera lakukan regreassing pada bagian dalam reel ini terutama apabila terjadi reel pancing sampai kecebur kolam / tambak, trip pada musim hujan sehingga reel pancing basah kuyub, dan lain-lain hal apabila kita merasakan sesuatu yang tidak nyaman pada putarannya (seperti halnya motor perlu di tune up ketika kurang enak).
Sekali lagi jangan gunakan grease yang terlalu pekat yang justru membuat putarannya menjadi semakin berat. Grease tertentu yang mengandung bahan  additive EP (ekstrim pressure) yang tinggi justru bereaksi dengan gigi-gigi yang terbuat dari bahan bronze (kuningan), sehingga membuat cepat aus dan greasenya sendiri cepat hitam.

3.      Rutin membersihkan bagian luarnya dari kotoran, debu, dan lain-lain. Biarpun baru kalau kita pakai terus tanpa dibersihkan, reel pancing kita akan cepat kusam dan jorok. “ Pusaka itu kalau rajin kita mandikan semakin bertuah, huoo...ho..hooo ! “, kata Cik Poo.


Merawat joran / stick pancing

1.      Lebih simple daripada merawat reel pancing, usahakan joran kita juga selalu bersih dari kotoran, debu, dan lain-lain.

2.      Kita boleh mengganti sendiri kolong di bagian yang paling pucuk, dengan kolong yang baru, terutama apabila kita lihat keramiknya sudah kelihatan kusam dan kasap (kasar). Karena ini bisa menghambat distance casting (jarak lemparan) kita, membuat senar cepat kusam dan rantas, demikian pula memperberat kerja reel pancing kita pada saat strike.
Untuk melepas kolong yang lama adalah dengan cara dipanasi dengan korek api secara hati-hati, perlahan dan seksama sampai dengan mudah bisa kita lepas tanpa merusak batang stick-nya.
Gunakan kolong baru yang kwalitasnya tergolong bagus dan di atas rata-rata, supaya lebih licin dan lebih awet.

3.      Beberapa merk stick, kolongnya terbuat dari bahan yang tidak berkarat, tetapi ada juga yang dari besi dan mudah berkarat, oleh karenanya amankan dengan cat semprot transparan supaya tidak cepat berkarat dan akhirnya getas lalu kolongnya patah.

Merawat senar / kenur (casting line)

Sejauh ini belum ada yang kita lakukan untuk merawat senar, kecuali dengan cara membalik, bagian dalam pindah taruh di luar, dan setelah kusam lagi ya ganti dengan yang baru, “pengiritan...haa..ha.ha!”.


Kebiasaan-kebiasaan yang salah pada saat casting.

Saya mengamati ada beberapa kebiasaan yang saya rasa tidak perlu kita lakukan, kurang benar bagi saya, atau kurang sedikitlah menurut anggapan saya, sehingga hal-hal yang kelihatannya sepele itu justru bisa mempercepat rusaknya peralatan mancing kita, contohnya demikian :

1.       Memukulkan umpan berkali-kali ke atas permukaan air, untuk melepas umpan, pada saat mau pulang. Kenapa tidak dilepas saja dengan tangan terus dibuang, lebih aman kan.

2.       Memegang kolong stik dan memutarnya untuk melepas ataupun untuk mengatur posisi kolong stik supaya lurus. Kalau tidak hati-hati, kolong bisa bengkok, bahkan patah. Luruskan atau lepaskan, tetapi tanpa menyentuh kolong stik, lebih aman.

3.       Menyodok-nyodok dengan keras stik antena (telescopic) supaya masuk, pada saat mau pulang. Bersihkan tangan supaya tidak licin, pegang dengan tangan kanan dan kiri batang-batang yang macet tersebut, putar sedikit sambil ditekan masuk, kalau masih belum bisa biarkan saja begitu dan dibawa pulang, di rumah akan lebih santai mengerjakannya.

4.       Setelah melempar umpan, biasanya kita menutup bail arm dari reel, dan langsung menggulung begitu saja, tanpa memperhatikan posisi senar, kadang-kadang akibatnya senar tidak duduk tepat diatas line roller, tetapi duduk diluarnya. Demikian berulang-ulang sampai lama, akhirnya membuat garis, dan lama-lama garisnya dalam dan senarnya terjepit di situ, sepele tapi fatal. Tempatkan senar tepat di line roller pada saat menutup bail arm (bail assy), baru gulung niscaya lebih awet.


Bail Arm ( Bail Assy)


5.       Saya pernah mendengar, menutup bail arm sampai bunyi,” cethak ! “. Jangan heran kalau nanti veer tekan yang ada di dalamnya cepat lembek, atau tangkai yang ada di dalamnya patah. Tutup saja dengan pelan dan santai, dengan sedikit menahan supaya jangan ,” cethak ! “, mudah-mudahan veer dan bagian yang lainnya awet, karena mancing dengan cara casting, itu bisa puluhan sampai ratusan kali “ cethak ! “.

6.       Menggunakan reel pancing jenis biasa, tetapi ketika melempar umpan posisi reelnya dibalik di atas joran. Sulit saya menjelaskannya dengan tulisan, tetapi perhatikan, bail arm kita cepat lembek dan lama-lama keple. Di dalam bail arm itu ada lubang yang pas untuk dudukan tangkai yang ada veer tekannya itu tadi, cara yang salah itu tadi akan membuat lubang yang pas dengan tangkainya itu tadi membesar oval, sehingga tidak pas lagi, lalu bail armnya jadi keple. Lemparkan umpan dengan posisi seperti yang sudah pernah saya posting sebelumnya tentang melempar umpan, yang diperagakan oleh Christian, mudah-mudahan reel kita bail armnya tidak cepat keple.

7.       Mengandalkan reel pancing sepenuhnya untuk menarik ikan pada saat fight, maka reel kita bisa cepat aus, karena stress berlebihan dan berkali-kali, bahkan ada yang sampai rompal, atau handle-nya patah.
Tarik jorannya ke belakang lalu gulung reelnya, tarik lagi jorannya ke belakang, lalu gulung lagi reelnya, demikian sampai ikannya mendekat dan dapatkan, lebih aman dan awet.   



Demikian kira-kira, dan kebiasaan-kebiasaan lain yang tidak perlu tentunya. Menulis ini bukan berarti saya hendak menyalahkan orang per orang, karena saya sadar sepenuhnya bahwa semuanya itu adalah hak asasi masing-masing, style dan kreasi masing-masing. Niat tulus saya hanyalah berbagi dengan kita semua, belajar dari kesalahan yang pernah saya alami juga, demi rasa sayang saya kepada kita semua, demi kita semua. Semoga yang sepele ini bisa berarti dan berguna bagi kita semua, atau setidaknya bisa menjadi bahan pertimbangan dan masukan sekedarnya.

Salam mesra selalu dari saya.

Oleh:
Sodikin


Sumber : Pengalaman pribadi

3 komentar:

  1. gan, kalau reel saya (type GK 20) bersuara gemuruh, sudah saya coba grease ulang tapi hasilnya tetap begitu, saya coba ganti bearing bagian atasnya (2buah) tapi hasilnya tetep juga. barangkali ada solusi untuk masalah saya ? makasih gan

    BalasHapus
  2. Gear udah aus bisa juga menyebabkan suara kasar, kasih Grease yang pekat diarea gear bisa ngurangi suara kasarnya

    BalasHapus

Komentar, saran dan kritik Anda senantiasa kami harapkan, untuk melengkapi blog ini. Terima kasih !
(Sodikin)