Senin, 27 Februari 2012

Mancing kutuk dengan teknik casting / poping (part.1) - Melempar umpan

Melempar (shooting) umpan


Setelah kita mengenal gerakan kutuk di dalam air, berikutnya adalah bagaimana kita bisa mendapatkan kutuk tersebut dengan cara mancing, dalam artikel ini adalah mancing dengan teknik casting / popping menggunakan umpan percil. Yang pertama kali dilakukan adalah memasang umpan dan berikutnya melemparkan umpan tersebut ke sasaran, mengkontrol umpan dengan menggulung reel, dan seterusnya. Memasang umpan adalah hal yang mudah, jadi tidak kita bahas di sini.

Melempar umpan  

Melempar umpan ( shooting ) adalah kegiatan yang pasti dilakukan oleh setiap pemancing, apapun tekniknya. Dalam dunia mancing kutuk dengan teknik casting / popping menggunakan umpan percil, aktivitas melempar umpan memiliki porsi hampir 40 % dari seluruh aktivitas mancing, porsinya sama dengan aktivitas mengkontrol / menggulung reel. Satu kali trip ( 2 s/d 3 jam ) seorang pemancing bisa ratusan kali melempar umpan. Oleh karenanya melempar umpan adalah faktor penting dari setiap keberhasilan pemancing dan tentu saja perlu untuk dipelajari.

Perlunya akurasi (ketepatan) lemparan

Sebagian orang memandang bahwa faktor keberuntungan (lucky) adalah sesuatu yang dominan berperan di dalam keberhasilan mancing, sehingga kadang menganggap remeh aktivitas melempar ini dan melakukannya dengan asal2an. Kadangkala memang bisa saja berhasil karena faktor keberuntungan itu tadi, namun yang pasti, mereka yang menganggap remeh akurasi lemparan ini, tidak akan pernah menemukan seni dan daya tarik yang sesungguhnya dari aktivitas mancing  itu sendiri, apalagi mancing kutuk dengan teknik casting / popping, dan ketika gondholan semakin susah, mereka akan mudah patah semangat lalu jenuh dan bosan.

Faktor keberuntungan (lucky) memang ikut berperan di dalam setiap kegiatan mancing, namun perlu diingat, sebenarnya bukan hanya mancing saja yang perlu faktor keberuntungan. Semua usaha manusia di bawah matahari, selalu melibatkan faktor keberuntungan, karena keberuntungan adalah pemberian / campur tangan Tuhan dalam semua usaha manusia. Ketika cara berpikir kita berhenti pada faktor keberuntungan saja, maka segala teori, teknik, spirit, etos kerja, dan lain2 seolah2 stagnan, sia2 untuk dipelajari dan diupayakan. Tiger Wood tidak perlu berlatih siang malam untuk akurasi pukulannya, David Beckham tidak akan berlama2 di lapangan bola untuk melatih akurasi sepak pojoknya dan umpan2 akuratnya, kalau semua keberhasilan itu hanya dipandang sebagai faktor keberuntungan saja. Keberuntungan hendaknya hanya dipakai sebagai rasa syukur kita pribadi kepada Tuhan, dan kerendahan hati kepada orang lain, tetapi lebih baik tidak terlalu diperhitungkan untuk diri sendiri, ketika kita sedang melakukan sesuatu usaha. Dengan kata lain, keberuntungan seyogyanya diresapi dan dinikmati ketika segalanya telah berhasil didapat, bukan pada saat berjuang untuk mendapatkannya. Memandang keberhasilan adalah karena keberuntungan semata, pada saat melakukan suatu usaha, apa saja, sama dengan mengambil sikap apatis dan spekulatif yang memunculkan resiko 50% kegagalan, bahkan lebih.

Mancing kutuk dengan teknik popping menggunakan umpan percil memerlukan akurasi / ketepatan lemparan, mengingat ikan kutuk suka berada di tempat2 yang rungsep2 (banyak tanaman, ganggang, rerumputan, dll). Tanpa melatih akurasi lemparan, seringkali umpan jatuh di tempat lain lalu nyangkut, umpan dan mata kail terbuang percuma, atau kalau tidak kutuknya yang lari pergi ketika kita menyeret kotoran.
Lemparan yang acak / random terkadang memang menghasilkan, apabila popping di lokasi yang memang banyak sekali kutuknya dan tersebar secara merata, tetapi kalau kita membiasakan diri melempar secara random, maka kita akan kesulitan ketika kita harus membidik sasaran di satu titik, contoh membidik kutuk yang sedang nggapur, kutuk nenggak, dll. Pemancing yang benar2 maniak seperti Cak Martin, bisa merasakan kepuasan sesaat, ketika umpan yang dilempar berulangkali itu, jatuh di satu titik yang sama, di tempat yang dia inginkan, meskipun umpan tadi tidak menghasilkan gondholan. Dan dia bisa berlama2 dengan permainan itu sampai siang.

Tip melempar (shooting) umpan

Sebagian orang bisa saja mempunyai lemparan yang akurat, dengan berbagai cara yang berbeda2 karena  kebiasaannya, namun cara yang seperti ini sulit ditiru dan tentu saja juga sulit dibagikan kepada orang lain.

Berikut ini kami bagikan tip melempar umpan yang mudah dipelajari dan hasilnya mudah2an akurat :

Christian - melempar (shooting) umpan

1. Setelah umpan dipasang pada mata kail, perhatikan keseimbangan / simetris dari umpan tersebut sebelum dilempar.

2. Perhatikan posisi kolong stick / joran dan atur supaya lurus dari kolong pangkal sampai kolong pucuk / ujung stick.

3. Atur panjang line / senar yang menjuntai dari kolong  pucuk stick sampai ke umpan kurang lebih 50 % s/d 70 % dari panjang stick yang kita gunakan.

4. Angkat stick keatas dengan posisi reel tepat di atas kepala, sikut tangan menghadap lurus ke depan ke arah sasaran, sekaligus untuk membidik sasaran (perhatikan gambar di atas).

5. Pastikan umpan yang akan dilempar tidak sedang bergoyang2 dengan menengok sedikit kebelakang, sambil memperhatikan kalau2 ada orang atau hambatan lain yang ada di belakang kita.

6. Ayunkan stick dengan tenaga yang sudah diperhitungkan, mengayun lurus ke depan segaris ke titik sasaran, usahakan umpan melambung dengan sudut 45 derajat dari posisi kita agar optimal, perhatikan pula arah angin yang bisa membelokkan, mempercepat maupun menghambat lemparan.

7. Lakukan berulangkali ke titik sasaran tersebut sampai benar2 akurat dan coba pula di tempat lain / sasaran yang lain. 


" Selamat mencoba, dan berhasil ! "


Oleh :
Sodikin

Sumber :
- Pengalaman pribadi
- Cak Martin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar, saran dan kritik Anda senantiasa kami harapkan, untuk melengkapi blog ini. Terima kasih !
(Sodikin)