Minggu, 15 April 2012

Metode Trial and Error

Metode Trial and Error

Ada pertanyaan menarik dan kritis bagi saya, dari anggota baru Mancing Kutuk Gabus tentang cara mancing kutuk di tambak dengan teknik casting menggunakan umpan percil, demikian : " Cak Dikin, bagaimana cara mancing kutuk di tambak dengan umpan percil, apabila di tambak tersebut tidak kita dapati ke-lima macam gerakan kutuk seperti yang pernah anda katakan ? ".


Saya jawab, " Caranya ya tetap sama, lempar umpan terus diseret ! "
" Iya memang, bukan itu maksud saya, metode apa yang harus saya terapkan, karena tidak ada gejala gerakan seperti yang anda katakan ? " tanyanya lagi.

Saya jawab lagi, " Ya cari lokasi yang lain saja, tambak kan banyak, daripada asal ngelempar2 nanti capek Mas, ngapain susah2 ? ".
" Gimana kalau nggak ada lokasi lain yang lebih bagus, sedangkan di tambak tadi informasinya bagus ? ", desaknya lagi.

" Kalau infonya lokasi itu bagus, pasti salah satu dari gerakan kutuk akan nampak, mungkin anda kurang teliti ?", jawab saya lagi.
" Iya mungkin, terus apa yang harus saya lakukan di situ, biar dapet ikan ? ", desaknya lagi.


Akhirnya saya jawab pula semua pertanyaan teman kita ini dengan panjang lebar, dan saya bagikan pula dalam artikel kali ini, dengan harapan semoga juga bisa bermanfaat bagi pembaca dan penghoby2 mancing kutuk lainnya, juga bagi saya sendiri, amin.

Mencoba dan mencoba " Trial and Error "

Sepengetahuan saya, belum pernah saya dapati lokasi tambak yang informasinya adalah markas ikan kutuk, tetapi tidak ada gerakan kutuk yang nampak di tambak itu, hal yang mungkin terjadi dari tanya jawab di atas adalah :

1. Pemancing belum sepenuhnya memahami gerakan kutuk di dalam air, atau
2. Pemancing kurang teliti atau waktu penelitian terlalu singkat, atau
3. Waktunya tidak tepat, terlalu siang, cuaca terlalu panas, angin keras, gerakan ikan lain mengacaukan pengamatan, dsb.

Di tambak perairan tawar pada umumnya, di suatu daerah yang terdapat penyebaran ikan kutuk, hampir bisa dipastikan bahwa semua tambak di daerah itu akan ada ikan kutuk yang ikut tinggal di situ sebagai predator / hama, baik itu di tambak yang sudah siap panen, maupun tambak yang masih baru dalam taraf pembibitan. Karena ikan kutuk bisa berpindah2 dari lokasi satu ke lokasi lainnya dengan cara melompat, atau benih2 nya ikut masuk bersama2 dengan air yang dialirkan ke tambak pada saat pengisian. Kecuali kalau pengelola tambak melakukan treatment khusus terhadap air di tambak itu untuk mengatasi keberadaan hama kutuk di tempat itu, namun tetap saja tidak akan mampu  membasmi secara tuntas hingga angka 0.

Seperti yang sudah pernah kami tulis sebelumnya, keberadaan ikan kutuk di tambak bisa kita ketahui dari ke- lima macam gerakan dari ikan kutuk tersebut, nenggak, ngebal, ngeremes, ngelathup, nggapur, pangkatan, atau kemungkinan gerakan lain yang belum kami ketahui. Tujuan dari mengetahui gerakan tersebut bagi pemancing adalah agar kita mempunyai sasaran yang jelas pada saat casting / popping, agar efektif dan tidak asal melempar lalu capek sendiri.


Anwar Kakak, Sodikin dan Monster2 nya

Bagi pemancing yang belum bisa mendeteksi gerakan tersebut, atau tidak mendapati gerakan tersebut pada saat trip, maka metode yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Pilih posisi yang nyaman untuk kita, yang memungkinkan untuk bisa bergeser ke samping kanan atau kiri, langkah demi langkah dengan nyaman dan usahakan tidak melawan arah angin agar distance casting - nya maksimal.
2. Lempar umpan kita ke depan sejauh mungkin ke suatu titik sasaran, lalu pertama kali seret umpan kita dengan seretan cepat (menggulung reel dengan cepat) dan lakukan berulang kali melempar ke titik sasaran itu, namun berikutnya melakukan kontrol umpan dengan seretan yang bervariasi, seret lambat, seret atas, seret tenggelam, dan lain2 semuanya perlu dicoba. Lakukan paling tidak lebih dari 10 x lemparan ke titik sasaran tersebut.
3. Apabila berhasil strike dengan sasaran tersebut, lakukan eksplorasi di sasaran itu lagi, namun apabila tidak, geserlah lemparan selangkah demi selangkah ke samping kanan atau samping kiri dari titik sasaran itu tadi, dengan cara yang sama pada langkah ke-2 tadi. Pemancing juga harus ikut bergeser, agar garis seretan-nya ikut bergeser dan sejajar dengan garis seretan sebelumnya.

Sepertinya mudah, namun sebenarnya tidaklah demikian, seringkali belum apa2 pemancing sudah jenuh dan bosan, semuanya ini bisa berhasil apabila pemancing punya dasar yang kuat, yaitu optimisme, yang sebenarnya adalah keyakinan ( iman ) dan pengharapan yang besar. 

Tanpa ke-dua dasar itu, iman dan pengharapan, seringkali kita tidak akan sanggup melakukan sesuatu, menyelesaikan sesuatu, bahkan dengan hal2 yang kelihatannya sepele dan sederhana. Apalagi untuk bisa hidup baik dan menyenangkan di hadapan TUHAN.

Demikian tip dari kami, selamat mencoba dan semoga berhasil !

Oleh :
Sodikin

Sumber :
- Pengalaman pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar, saran dan kritik Anda senantiasa kami harapkan, untuk melengkapi blog ini. Terima kasih !
(Sodikin)