Jumat, 27 Januari 2012

Seluk beluk Percil - Tips " Hunting Percil " agar berhasil

Hunting " Percil "
Tips berburu percil agar berhasil - A. Seluk beluk Percil

Percil ( anak kodok / katak )
Berburu percil ( anak katak ) kini menjadi variasi hiburan yang baru bagi tim mancing kutuk yang saya ikuti, karena ini erat kaitannya dengan kebutuhan kami, yaitu sebagai umpan, yang adalah modal utama bagi semua pemancing. Umumnya umpan ini bisa didapat dengan membeli di toko2 penjual pakan ikan , tetapi kini justru menjadi aktivitas hiburan tersendiri bagi tim kami, untuk mengupayakannya sendiri dengan cara mencari / berburu sendiri. Seperti juga halnya mancing, yang memiliki trik, teknik, dan hal2 yang perlu untuk dipelajari, tentu saja hunting " percil " juga demikian. Sudah menjadi hukum dan pasti disetujui bersama, bahwa segala sesuatu akan lebih berhasil dengan optimal, apabila didasari dengan ilmu dan pengetahuan, kemudian didukung dengan fasilitas dan peralatan. Se-sederhana apapun pekerjaan itu, apabila dilakukan dengan cara dan teknik yang benar, akan memberikan hasil yang optimal, kalau tidak demikian pasti  wedang kopi di setiap warung, rasanya sama.

Apa yang harus diketahui oleh seorang pemburu percil, yang sekaligus adalah pemancing kutuk?

A. Seluk beluk Percil.
1. Jenis percil
Ada banyak macam percil di Indonesia, antara lain percil dari kodok sawah, kodok tegalan, kodok gunung, kodok batu, kodok air, kodok kintel, kodok bangkak, kodok bangkong, kodok pohon, kodok merah, kodok hijau, kodok racun, dll.
Beberapa percil dari kodok2 di atas bisa dipakai sebagai umpan untuk mancing kutuk, tetapi beberapa yang lain tidak, seperti juga beberapa jenis kodok2 di atas bisa dikonsumsi oleh manusia (bagi yang mau dan suka), tetapi beberapa yang lain tidak 
Saya tidak tahu apakah kutuk belajar makan kodok dari manusia, atau sebaliknya manusia belajar makan kodok dari kutuk, mungkin saja yang terakhir yang benar, sebab konon ikan lebih dulu ada sebelum manusia.
Jenis percil yang bisa kita pakai untuk umpan antara lain ialah : percil dari kodok sawah, kodok tegalan, kodok batu, kodok gunung, kodok pohon, kodok air.

2. Habitat percil
Karena percil adalah anak dan cucunya kodok, yaitu berudu / keceblong yang baru saja disunat ekornya terus disulap jadi kakinya, dan berudu itu hidupnya di air, maka tentu saja percil akan mudah di dapat di tempat2 yang becek berair, contoh : kebun, sawah, selokan, saluran irigasi, pinggiran sungai, pinggiran rawa, pinggiran tambak, dll.


Saluran irigasi - Habitat Percil

Sawah - Habitat Percil

Kodok adalah termasuk hewan purba yang tingkat survival-nya sangat tinggi sehingga ada terus sampai sekarang, dan peka terhadap kontaminasi / pencemaran lingkungan, oleh karenanya jangan mencari di daerah yang airnya kotor dan tercemar oleh limbah industri dan lain2, pasti akan sangat sulit.

3. Makanan
Sama dengan leluhurnya, percil itu makan nyamuk, ulat, belalang, laron, dan serangga yang lain, mereka juga lahap dengan cacing, bangkai ketam ( yuyu ) dan kutu2 yang ada di dalam tanah, maka dari itu percil lebih mudah dicari di sawah, yang tanahnya baru di singkal ( digaru / dibajak ) dan dialiri air, karena ada banyak makanan terapung di sana. Selain itu bisa juga dicari sore hari menjelang malam di pinggir jalan, ketika percil lagi nunggu nyamuk, kepik dan serangga lain yang jatuh ke tanah, terutama saat musim hujan. Rombongan serangga paling suka jalan2 sore hari, kadang suka mengganggu orang yang berkendaraan.

4. Aktivitas
Percil aktif di waktu malam, untuk  mencari pasangan demi kelestariannya, juga mencari makanan demi isi perutnya. Dan  sesuai dengan kodratnya sebagai reptil malam, matanya melihat dengan jelas di dalam kegelapan, tetapi rabun oleh cahaya, jadi malam hari mereka ngelayap, siang hari mereka sembunyi di lubang2, di bawah rumput2, di cepit2an batu, oleh karenanya lebih baik cari percil di malam hari daripada di waktu siang. Lebih baik siangnya kita pakai kerja yang lain, daripada sungkan sama mertua.

5. Pemangsa
Selain kita, tim mancingkutukgabus, makhluk2 lain yang suka berburu percil di daratan antara lain ialah burung hantu, burung elang, burung bangau, dan beberapa burung yang lain, selain itu juga tikus sawah, belut, nyambik (biawak), dan yang paling seram adalah ular. Oleh karenanya kita perlu hati2 dan waspada, karena biasanya, "di mana banyak percil di situ pasti banyak ular"

6. Agar lebih focus 
Untuk keperluan mancing kutuk, yang kita utamakan adalah :
- Size (ukuran), berat dan bentuk tubuh yang lebih aerodinamis / ergonomis dari jenis percil, sehingga mendukung kemudahan dan akurasi lemparan, serta kemudahan dalam hal mengkontrol / mengemudikan percil di atas permukaan air. 
Terlalu besar ngelemparnya berat dan susah, ikannya juga malas makan-nelannya butuh waktu lama, terlalu kecil juga kendala, kenur / senar cepat kusut, lemparan juga ndak bisa jauh, percil cepat mati, kepalanya cepat robek dan lepas dari mata kail. 
- Kemudahan, jenis percil tertentu sulit didapat di daerah tertentu pula, artinya jangan cari jenis percil yang susah didapat, cari jenis yang umum saja, dan yang populasinya banyak 

Setelah kita tahu seluk beluk percil sesuai dengan enam pericope di atas, maka percil yang cocok, mudah dan sesuai dengan keperluan mancing kita adalah percil dari kodok sawah, kodok tegalan, dan kodok batu.
Percil kodok air juga bisa dipakai dan mudah didapat, tetapi ukurannya terlalu kecil dan tulang serta ototnya terlalu lemah, mudah robek.

Sulit untuk membedakan antara percil dari kodok sawah, kodok tegalan dan kodok batu, tetapi setelah jadi kodok dewasa baru ada sedikit perbedaan antara ketiga jenis kodok tersebut, kodok batu lebih besar dan lebih kuat dari kodok sawah, kodok sawah hampir sama dengan kodok tegalan, bedanya kodok tegalan biasanya punya hitam2 di bagian dagunya dan ukurannya agak lebih kecil. Tetapi kalau masih percil, hanya pakar'e kodok saja yang bisa membedakan. Mari kita konsentrasi pada percil sawah saja, biarpun itu percil tegalan, percil batu, anggap saja itu percil sawah, ok..kita lanjutkan!


Percil dari kodok sawah (kodok hijau)
Percil sawah, bagian atas tubuhnya berwarna kecoklatan, kadang ada sleret hijau, atau merah dari mulut sampai ke pantatnya, kadang warna hijau itu agak merata di punggungnya ( seperti gambar di atas ), tetapi setelah jadi kodok dewasa bisa berubah lebih rapi hijaunya. Pahanya isi dan berotot seperti binaragawan, dan dari sononya mereka itu pelompat yang handal, ada yang bilang," lho kecil2 gini lompatan-ne adoh dik..!", tidak seperti kodok bangkak dan kintel yang lompatannya cuma " pret  ketaplik " pendek2. 
Kulit bagian atasnya tampak berkerut2 tetapi halus, lembab dan licin sedangkan kodok bangkak kasap dan kering, kalau kintel tampak dari jauh licin, tetapi bila dipegang terasa kasap berminyak. 
Bagian bawah tubuh kodok sawah adalah kulit yang putih-mulus-bersih dan halus kayak nyonya, dari jauh tampak seperti segitiga putih di atas tanah, apabila terlihat dari depan dengan lampu senter. Sedangkan kodok bangkak dan kintel, bagian bawah tubuhnya agak kecoklatan atau kekuningan.
Kodok sawah, kodok batu dan kodok tegalan matanya bening agak kemerahan, dan mudah dikenali dengan lampu senter di kegelapan, karena tampak mencorong merah dari kejauhan saat terkena cahaya lampu senter. Kalau yang terkena senter mencorong bening transparan itu justru kodok bangkak dan kodok kintel, jangan di ambil, kencingnya bisa bikin gatal di tangan. 

bagian bawah kodok sawah
bagian atas kodok sawah


Sekarang kita tahu jenis percil  yang jadi sararan untuk perburuan kita, selanjutnya kita siapkan perlengkapan dan kita pelajari teknik penangkapannya.
" hunting percil mania.....asyiik !"

Oleh :
Sodikin

Sumber :
1. Pengalaman pribadi
2. Wikipedia - Kodok_dan_katak

3 komentar:

Komentar, saran dan kritik Anda senantiasa kami harapkan, untuk melengkapi blog ini. Terima kasih !
(Sodikin)