Sabtu, 28 Januari 2012

Peralatan dan teknik menangkap percil - Tips " Hunting Percil " agar berhasil



 Tips "Hunting Percil"
Peralatan dan teknik menangkap percil











Syarat utama " Hunting Percil " untuk keperluan mancing kutuk adalah, bahwa percil yang ditangkap itu harus dalam keadaan hidup dan sedapat mungkin tidak mengalami cedera ( kulit robek, patah tulang punggung, perut pecah ,  kaki semper, dll ), karena percil yang cedera, mudah mati keesokan harinya pada saat diperlukan, dan menurut saya bangkai percil ini menempati urutan kedua dalam hal peringkat bau busuk bangkai di dunia.

Ada banyak macam peralatan yang sudah diterapkan orang untuk menangkap percil, antara lain yaitu :
- Tongkat ciss, yaitu semacam tombak yang dibuat dari tongkat kayu panjangnya +/- 200 cm, bagian ujungnya dipasang 3 s/d 6 buah kawat baja runcing berkait ( biasanya dibuat dari jeruji sepeda/ kendaraan ).
Keunggulannya adalah, bisa dipakai untuk menangkap dari jarak yang jauh, ditempat yang sulit dan belukar, dan pemakai tidak usah beringsut mendekati sasaran sehingga percil tidak lompat pergi karenanya, meskipun untuk mempergunakan alat ini diperlukan latihan tersendiri.
Kerugiannya adalah, percil yang tertangkap sudah dapat dipastikan dalam keadaan terluka, karena besi runcing itu ditancapkan begitu saja pada tubuhnya.
- Serok kodok, umumnya serok dipergunakan orang untuk menangkap ikan, tetapi untuk ini bentuknya dimodifikasi sedemikian rupa agar sesuai dengan keperluan menangkap kodok. Tangkainya menggunakan tongkat yang panjang +/- 200 cm, dibagian ujungnya dipasangi serok / jaring yang mulutnya bisa ditutup dengan menarik tali dari pangkal tangkai yang dipegang pemakai. Alat inilah yang kini umum dipakai sekarang ini di Sidoarjo, selain dapat menjangkau sasaran dari jaraknya tanpa berpindah, hasil tangkapannya hidup dan minim cedera.
- Terpal dan petromak, terpal dan lampu petromak ( ada yang bilang lampu strongking ) dikombinasikan untuk menangkap kodok / percil. Pada malam hari terpal digelar begitu saja di tengah sawah, kemudian lampu petromak dinyalakan dan diletakkan di tengah2nya, nyala lampu ini mengundang datangnya serangga2 dari sekitar tempat itu, kemudian serangga2 yang terbang memutari lampu tersebut banyak yang hinggap / jatuh di atas terpal. Banyaknya serangga yang menempel di atas terpal mengundang datangnya kodok dan percil di sekitar tempat itu, dan kodok2 pun makan serangga sampai kenyang tanpa berfikir bahwa itu adalah jebakan. Setelah jumlah kodok dianggap cukup banyak oleh pemasang, kemudian secepat mungkin lampu diambil dari tengah2 terpal, dan terpal secepat mungkin diangkat bersama2 dari setiap sisinya dan dilipat, kodok2 yang kekenyangan serangga hanya bisa bergerak lamban, apalagi dengan permukaan terpal yang licin oleh kemiringan pada saat sisi2nya diangkat. Hasil tangkapan hidup dan minim cedera.
Cara ini sudah tak lazim lagi digunakan, karena sudah tidak efektif lagi dengan maraknya lampu penerangan jalan di areal persawahan, selain itu juga butuh lebih banyak orang untuk mengerjakannya, rata2 pencari kodok lebih suka berdikari dan single fighter.

Ketiga macam peralatan dan cara di atas adalah metode yang lazim diterapkan dan digunakan oleh pemburu kodok  profesional, karena hasilnya memang lebih banyak dan lebih mudah. Cara lain yang konvensional dan paling purba adalah : 

Tebek (nebek = tangkap dengan tangan), adalah cara yang paling kuno dan primitif, minim peralatan. Menangkap percil dengan cara ini membutuhkan keahlian tersendiri, tingkat kesulitannya lebih tinggi dibandingkan dengan ketiga cara sebelumnya, sebab pemburu harus langsung body contact dengan buruannya, dan kita tahu bahwa percil sawah termasuk hewan yang gesit dan lincah melompat ke sana-sini.
Dengan cara yang benar dan berhati2, dapat dipastikan bahwa percil hasil tangkapan tetap selamat tanpa cedera. Ada trik2 tertentu yang harus dikuasai oleh pemburu percil dengan cara tebek (nebek), agar bisa berhasil mendapatkan buruan dalam jumlah yang diharapkan, dan ini menarik sekali untuk dipelajari, sekaligus memberikan tantangan tersendiri.
Cara tebek inilah yang kini menjadi hiburan tim kami di malam hari, sebelum hiburan mancing di esok paginya. 


Tebek - menangkap percil sawah dengan tangan
 
Peralatan dan kelengkapan yang perlu dibawa oleh pemburu percil dengan cara tebek, al :

- Lampu senter, pakailah lampu senter yang bisa menyala terang benderang, sorotannya jauh dan terfokus, misalnya senter halogen, senter 7,2v baterai enam, senter charge 3 led besar, dan pilih senter yang sanggup bertahan menyala dalam waktu yang lama (bila perlu - ganti bateray dengan aki kering).
Menggunakan senter : hidupkan senter dengan posisi menghadap ke bawah terlebih dulu, yaitu menyorot mulai dari ujung kaki, terus gerakkan cahayanya perlahan kedepan sampai batas pandang yang diperkirakan, untuk menyisir dan mencari dari yang terdekat dengan kita, bukan sebaliknya. Di tempat yang gelap, mata kita akan lebih mudah adaptasi dari pandangan yang terdekat terus memandang yang jauh, daripada sebaliknya, sekaligus juga untuk antisipasi kemungkinan adanya bahaya berupa lubang, tonggak runcing, kotoran, pecahan kaca, ular, dan bahaya yang lain di sekitar kita. Menyorot dari tempat yang jauh menuju ke dekat, justru membuat percil yang terdekat melarikan diri dan semburat.  


senter charge 3 led bateray 6 volt
senter charge halogen bateray 6 volt














- Tempat percil, bisa dibuat secara sederhana dari botol plastik bekas minuman yang dilubangi kecil2 untuk memberi lubang pernafasan, atau dari potongan pipa pvc / paralon yang diberi tutup pada kedua ujungnya, bisa juga dengan cara lain, jangan gunakan tempat percil dari botol bekas tempat bahan kimia, sabun, bahan bakar, HCl, dan lain2 meskipun sudah di cuci, karena kulit kodok sangat peka terhadap kontaminasi dari bahan2 tersebut. Yang penting jaga supaya percil tetap hidup dan bebas bergerak." Ingat, bathang / bangkai kodok baunya amit2...!".
tempat percil dari botol plastik

tempat percil dari pipa pvc 3"












- Jaket dan topi, untuk melindungi badan dari angin malam di tempat terbuka dan embun yang turun di atas kepala, demi kesehatan badan.
- Safety shoes ( sepatu karet ), bagi yang membutuhkan, tetapi kadang di tempat yang berlumpur malah menghambat pergerakan.
- P3K, plester, kapas, perban, alkohol, minyak kayu putih, obat merah, obat tetes mata, vaseline anti nyamuk, obat gosok, dll.


Pantangan dan yang perlu dihindari:
- Jangan ikut " hunting percil " pada saat badan tidak fit, perut kosong, dan punya penyakit tertentu dalam perawatan, rabun mata, ashma, hepatitis, epilepsi, dan penyakit berbahaya lainnya, untuk menghindari kejadian yang fatal, karena kegiatan ini membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang ekstra.
- Jangan lakukan kegiatan ini pada saat2 seperti hujan lebat, angin keras, petir, selain hasilnya tidak akan memuaskan, juga berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan badan.
- Emosi dan kondisi mental / pikiran sedang terganggu, berjalan2 jauh di daerah yang gelap dan belum dikenal, sering terjadi hal2 yang tidak wajar / di luar nalar.

" Selamat berburu .....hunting percil mania.....asyik! "

Oleh :
Sodikin

Sumber :
- Pengalaman pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar, saran dan kritik Anda senantiasa kami harapkan, untuk melengkapi blog ini. Terima kasih !
(Sodikin)