Minggu, 13 Oktober 2013

Tips lanjutan untuk Pemula - Mencari Spot Mancing (Bag.3)

Mencari Spot Mancing  
- Mengenal berbagai istilah di tambak -


Ini masih ada kaitannya dengan mencari spot mancing kutuk di lokasi tambak.
Kalau kita menggali informasi untuk mencari spot mancing di lokasi tambak dengan cara bertanya kepada penjaga tambak, maupun dengan orang2 yang sehari2nya bekerja di  sekitaran tambak, syarat utama adalah kita juga harus tahu istilah2 atau sebutan2 yang biasa dipakai oleh orang2 tambak. Istilah2 ini bisa berbeda antara daerah Sidoarjo, dengan daerah yang lain,  mungkin juga bisa saja sama.

Sebagian besar penjaga tambak itu orang2 yang sudah sepuh (lanjut usia), ada juga yang masih muda, namun biasanya mereka tidak punya latar pendidikan formal yang tinggi. Mereka ahli memelihara ikan/udang, mereka ahli merawat dan mengatur tambak, mereka ahli tentang air, tentang musim2 tertentu, pokoknya segala sesuatu yang berhubungan dengan tambak, mereka ibarat sarjana tambak. Tetapi dalam hal tertentu, seringkali sulit berkomunikasi dengan bahasa kita, atau sebaliknya kita yang ndak ngerti bahasa mereka, karena mereka biasanya menggunakan istilah2 mereka sendiri. Kita yang harus belajar menyesuaikan.

Istilah2 itu perlu diketahui oleh kita para pemancing kutuk, supaya kita bisa gerak cepat, supaya kita tidak terlalu bertele2 bertanya yang justru bisa membingungkan mereka, selain itu juga agar tidak terjadi miskomunikasi yang akhirnya kita kena teguran. Lebih dari itu, istilah2 itu perlu kita ketahui, supaya kita bisa mengambil keputusan di mana sebaiknya kita cari lokasi, bagaimana kondisi tambak tersebut (yang sedang kita tanyakan), di mana sebaiknya kita naruh pantat (posisi casting), dan sebagainya.

Miskomunikasi misalnya demikian, saya punya 2 orang teman dari Surabaya yang ikut  mancing bareng dengan saya. Ketika kami minta ijin mancing kepada yang jaga tambak, kami diterima dengan baik dan diijinkan mancing di tambak tersebut, teman2 saya juga dengar ketika yang jaga mengijinkan, berkata demikian, “silahkan, habis2kan, tapi hati2 jangan sampai memutuskan blabar !”. Berikutnya kami bertiga mancing, hasilnya lumayan memuaskan. Beberapa saat kemudian, kedua teman saya ini pamit meninggalkan saya untuk mencari tempat lain, karena memang tambak itu luas, dipetak2 menjadi beberapa kolam, apalagi di petak2 yang lain tenggakannya juga menggiurkan. Tapi tak lama kemudian, penjaga tambak berteriak2 dari gubuk, menghalau kedua teman saya tadi, saya sangka menghalau burung. Ternyata teman2 saya casting di tambak yang dipasangi tali blabar, dan kebetulan salah seorang teman tali senarnya nyangkut blabar, sehingga blabarnya putus. Saya merasa bersalah tadi tidak menjelaskan apa itu blabar, kepada kedua teman saya itu, saya pikir mereka orang Surabaya sudah tahu. Untungnya setelah saya jelaskan, saat itu kita masih diperbolehkan terus casting di tambak itu, asalkan tidak di petak yang ada tali blabarnya.

Mengenal berbagai  istilah di tambak di daerah Sidoarjo.

Berikut ini saya sajikan beberapa istilah tamba’an yang penting kita ketahui sehubungan dengan kegiatan mancing  kutuk di lokasi tambak, terutama pada saat mencari spot.  Saya sajikan semampunya, sesuai yang saya ketahui dari orang2 tambak.

Istilah2 yang berhubungan dengan tempat (bagian tambak).

Curah tambak, adalah bagian sungai yang tepat di depan pintu air utama tambak (laban).

Laban, adalah pintu air utama tambak, tempat masuknya aliran air dari sungai ke tambak.

Jalon, adalah petak kolam yang berhubungan langsung dengan laban, berfungsi sebagai semacam kolam penampungan / filter air sungai sebelum masuk ke petak2 tambak. Beberapa tambak kadang2 tidak memiliki jalon, melainkan laban langsung tambak,  contoh : Tambak Kali Malang. 

Tukuan, pintu air yang menghubungkan jalon dengan petak kolam, atau menghubungkan petak kolam yang satu dengan petak kolam lainnya.


Tukuan (pintu air antar petak kolam)

Gubuk, adalah rumah sederhana yang dibangun di sekitar tambak untuk istirahat penjaga, untuk menyimpan peralatan tambak, dll.

Petit, adalah bagian tambak yang paling jauh dari posisi gubuk.

Kolong, bagian tengah tambak yang  kedalamannya lebih dalam dari tempat yang lain, biasanya lurus menyambung dengan tukuan. Pada saat air sungai masuk, kolong biasanya menjadi spot kutuk yang bagus.

Gampeng, tepi kolam. Pada malam hari dan pagi2 sekali, kutuk suka nggampeng.

Kedok, petak kolam ( kedok wetan = kolam sebelah timur ).

Pinian, tempat persemaian bibit ikan/udang yang dibuat di tengah2 tambak, sebagai karantina untuk penyesuaian bibit dengan air tambak, sebelum dilepas bebas. Bekas pinian atau yang dekat2 tempat itu, biasanya adalah spot kutuk yang bagus.


Bekas pinian yang sudah ditumbuhi rumput


Istilah2 yang berhubungan dengan kegiatan orang di tambak.

Lebon, adalah memasukan benih ke dalam tambak, bisa juga menunjukkan jenis yang dipelihara.
-          Lebon jaer ( tambak memelihara ikan mujair nila )
-          Lebon urang ( tambak memelihara udang )
-          Tas lebon, lebonan nyar ( tambak masih baru dalam memasukkan benih ), dll.

Dadak (ndadaki ), adalah mengatur tanaman2 ganggang, rumput, kangkung, dll, mencabut akar2 tanaman tersebut, supaya rapi, agar bisa dimakan ikan, sekaligus agar ikan dan udang bisa bebas bergerak.

Nyengkani, adalah memasukan air sungai ke dalam tambak, supaya sirkulasi.

Numpang, menutup laban supaya air yang tadi masuk ke tambak, tidak mengalir kembali ke sungai.

Ngepe ganggang, mengurangi volume air tambak, dengan cara mengalirkan air ke sungai, atau dengan pompa air, supaya bisa mengeringkan ganggang. Ganggang yang telah kering berikutnya diairi lagi biar busuk agar di makan ikan.

Mblabari, memasang tali blabar di tengah2 perairan tambak, untuk menahan gerakan burung2 yang biasa menyambar ikan dan udang, sekaligus agar tambak tidak dijamah orang lain.

Mirik, seperti panen tetapi tidak semuanya, melainkan hanya memilih dan mengambil ikan / udang yang sudah besar, dengan cara membentangkan jaring kemudian menjalankannya dari ujung satu ke ujung tambak lainnya. Sehabis dipirik, ikan2 stres, kutuk juga stress ndak mau ngondhol.

Ngesat, menguras tambak untuk dipanen.

Buri, adalah kegiatan orang2 sekitar tambak, memungut sisa2 ikan, udang, dll, setelah dipanen pemilik. Pernah ada teman yang pindah tempat meninggalkan spot pertama yang sebenarnya lumayan, cuma karena lihat orang lewat, bawa ikan kutuk besar2 di tempat ikan, padahal itu hasil buri. Karena tidak tahu apa itu buri, teman saya tetap saja meluncur mencari lokasi, sampai di sana teman saya heran ketika melihat tambak yang sudah kosong hanya sedikit air. Karena galau, dengan malu2 dia cerita kalau lagi pingin lihat orang buri. “ Kenapa ndak sekalian nyebur ikut buri, huuo….hoo…hoo ? “, gurau Cik Poo.

Nglanthang, menjemur tanah tambak setelah panen, beberapa hari lamanya, supaya tanahnya sehat kembali ketika air dimasukkan, supaya bisa tumbuh ganggang, sekaligus mematikan pemangsa2 seperti belut, ketam (yuyu), ikan kutuk terutama benihnya, dll.


Istilah2 yang berhubungan dengan sesuatu, kejadian, keadaan / sifat, dll.

Burut, kebocoran yang terjadi di pinggiran tambak, air dari petak kolam yang satu merembes ke petak kolam yang lain, bisa juga terjadi air tambak milik orang lain merembes ke tambak itu, dan sebaliknya, atau bahkan air sungai merembes ke tambak.  Burut ini sangat tidak dikehendaki oleh penjaga / pemilik tambak, namun sebenarnya adalah spot kutuk yang sangat joss gandos kotos2, bahkan kata Soimah “sampai mbledosssss …duoorr ! “, biasanya sampai siang2 tetap nyerocos percil.

Kalesan, meluapnya air sungai atau terjadinya hujan lebat yang mengakibatkan tambak yang satu campur baur dengan tambak yang lain. Kutuknya juga semburat ke mana2.

Bocok, keadaan ikan tidak mau makan, karena terlalu sering dipancing.

Banger, kondisi air tambak ketika kadar oksigen menipis (bahkan bisa = 0), ikan2 dan udang pada megap2 di permukaan air mencari nafas. Di tempat banger biasanya banyak terjadi tenggakan kutuk.

Bangeran, adalah tumpukan2 ganggang, rumput, kangkung, dll yang diatur di tengah2 tambak. Pagi2 sekali bangeran adalah jujugan sekaligus persembunyiannya kutuk. Setiap kali ketemu Cak Pri, Cik Poo suka memberi salam, “ Selamat pagi…bangerrraannn..huooo..hoo…hoo ! “. Dari jauh sepintas mirip, katanya.

Glagah, sejenis rumput yang tumbuh rimbun dan tinggi di tengah2 maupun di sekitaran tambak. Biasanya spot monster, kutuk2nya tidak akan habis kalau tambak tidak disat, dipanen, tapi suka nyangkutkan pancing (mata kail) dan tali senar (kenur).

Demikian rekan2 mancing, semoga ini cukup jadi bekal pengetahuan bagi kita yang suka jalan2 pagi di tambak, yang tidak suka biarlah jadikan bacaan ringan, buat bekal untuk debat. Semoga bermanfaat.

Oleh :
Sodikin

Sumber : Pengalaman Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar, saran dan kritik Anda senantiasa kami harapkan, untuk melengkapi blog ini. Terima kasih !
(Sodikin)